Untuk merek VW saja, yang menyumbang penjualan terbesar, margin keuntungan tipis, tertinggal 6 persen karena biaya tetap ketimbang rival (Toyota). Margin keuntungan hanya tercatat 2,9 persen, ketimbang Toyota yang menikmati 8 persen atau Hyundai 9 persen. Salah satu alasan utama, karena mayoritas mobil diproduksi di Jerman, di mana biaya tenaga kerja tinggi. Apalagi, tahun lalu baru saja disepakati ada kenaikan gaji buruh.
Para analis mengatakan, keuntungan VW termasuk mengecewakan meskipun langkah ekspansi terus dilakukan. VW diprediksi akan menembus penjualan 10 juta unit tahun ini, lebih cepat empat tahun dari target semula.
"Ayo coba jujur. Kita masih harus berlari lebih cepat untuk mengejar para pesaing," tulis Martin Winterkorn, Chief Executive Officer VW dalam memo yang ditujukan kepada level manajer, dilansir Reuters (15/7/2014).
Langkah jelas
"Untuk itu, kita harus mengambil langkah yang jelas, efektif, dan terkadang menyakitkan," lanjut Winterkorn. Ia juga menekankan kalau biaya riset dan pengembangan perusahaan melesat hingga 80 persen di semua merek di bawah naungannya sejak 2010.
Total ada 310 model kendaraan penumpang di bawah payung Grup VW yang harus dikurangi pengeluaran, sesuai strategi baru. Demi tercapai target pada 2018, yakni menjadi produsen otomotif terbesar di dunia, menggeser Toyota. Prioritas terhadap teknologi dan model baru akan dijelaskan akhir 2014.
"Produk VW dan Audi masih berat kondisinya hingga 2015. Kami melihat ada kemungkinan margin akan menurun," jelas Arndt Ellinghorst, analis ISI Group di London, Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.