Yamaha Force Meluruskan Bebek "Kembali di Jalannya"

Jakarta, KompasOtomotif - Pasar bebek masih potensial berkembang, namun mayoritas produsen berebut pasar yang lagi gemuk-gemuknya, yakni skutik dan sport, sekarang ini. Akibatnya, pengembangan bebek baru tak lagi menggeliat. Penjualan pun terus turun, karena memang tak banyak pilihan baru, terutama di segmen entry level.

"Banyak orang memilih skutik dan sport, tidak ada perkembangan berarti di kelas bebek, terutama segmen low entry. Harus ada produk untuk menarik kembali konsumen dan mengembalikan kejayaan bebek seperti sedia kala. Itulah kenapa kami meluncurkan Force," ucap Dyonisius Beti, Vice President PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), (12/6).

Dijelaskan Dyon, lima tahun hingga satu dekade silam, bebek merajai penjualan, karena memang karakternya yang lebih tangguh dan praktis dipakai untuk bekerja. Apalagi, jalanan perkotaan dengan banyak lubang, membuat sepeda motor dengan diameter ban lebih besar seharusnya lebih diandalkan.

Bebek juga sebagai solusi dari harga bahan bakar yang diperkirakan naik. Meski sempat tertunda, kenaikan harga BBN tak mungkin dihindari. "Kalau ada skutik injeksi yang irit, sekarang bebek injeksi juga semakin irit. Jadi posisinya kembali lagi seperti semula. Kami ingin mengembalikan bebek di porsi yang benar," papar Dyon.

Posisi bebek Yamaha sendiri diakui Direktur Pemasaran YIMM, Sutarya, terus merosot dari tahun ke tahun. Hingga saat ini, kontribusi untuk Yamaha cuma 25 persen, 60 persennya diraup skutik, dan sisanya 15 persen milik sport.

"Angka itu terus turun, dan dipekirakan turun lagi tahun ini. Makanya, Force adalah antisipasi kami. Saat ini Vega berada di angka 15.000-an sebulan, Jupiter Z1 hampir sama. Lalu Jupiter MX di 18.000-an. Force diharapkan menambah volume lagi dengan angka hampir sama," ujar Sutarya.

Sebelum Yamaha meluncurkan Force, Suzuki lebih dulu menembakkan Shooter beberapa waktu lalu. Diperkirakan, Honda juga sedang menyiapkan kendaraan baru berteknologi injeksi untuk melengkapi Revo.