Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Honda Brio E Transmisi Otomatik

Si Kecil Bernyali Besar (Bagian 1)

Kompas.com - 14/08/2012, 14:18 WIB

KompasOtomotif - Awalnya, sempat muncul keraguan akan kehebatan Brio tipe E A/T (varian paling top) yang dipinjamkan PT Honda Prospect Motor kepada KompasOtomotifuntuk dites akhir minggu lalu. Apa benar si kecil ini interiornya lega? Apakah mantap dikebut habis? 

Kesan pertama

Saat pertama kali berada di belakang kemudi – kebetulan malam hari – ditemukan sedikit kerepotan. “Wah di mana indikator posisi tongkat transmisi?” Karena gelap, pandangan akhirnya dipindahkan ke panel instrumen untuk melihat posisi gigi. Ya, ... gampang, ada indikator di panel  dengan urutan P, R, N, D, D3, 2 dan 1, sama dengan yang ada pada tongkat di konsol tengah.

Untuk menghidupkan mesin, Brio dengan transmisi CVT memberi syarat: tongkat transmisi harus di “P” dan pedal rem ditekan. Begitu kunci diputar ke posisi “IGN” mesin pun langsung “jreng”. Halus!

Sandaran jok yang agak tipis (dari material baru), terasa memantul. Sementara di bagian pinggul belakang terasa ada sedikit yang menganjal. Pantat sedikit terasa agak membenam. Tak butuh waktu lama untuk penyesuaian, setelah meluncur beberapa kilometer, mulai dirasakan kenyamanan.

Begitu pedal gas ditekan untuk berakselerasi, responsif! Suspensi mantap melewati jalan tidak mulus dan polisi tidur. Dengan ukuran yang  kompak, gampang diajak bermanuver!

Kalau pedal ditekan normal, perpindahan gigi berlangsung dengan mulus. Namun ketika saat tes akselerasi, pedal gas langsung ditekan habis, dirasakan adanya sentakan perpindahan gigi.

Penumpang belakang

Hari kedua, KompasOtomotif mengeksplorasi tuntas Brio ini. Seluruh anggota keluarga, isteri dan dua anak disuruh mencoba, merasakan kabin, khususnya ruang kaki dan kenyamanan duduk jok depan dan belakang.

Kesan yang diperoleh penumpang belakang, sangat positif. Dibandingkan dengan ruang kaki di depan jok baris kedua pada Toyota Avanza (juga Daihatsu Xenia) yang digunakan KompasOtomotif  sebagai mobil harian, komentar isteri,”Kaki bisa lebih menyulur. Lebih lega!” Tingkat kenyamanan dinilai oke!

Dengan empat orang di dalamnya atau total bobot sekitar 220 kg, KompasOtomotif  menguji kemampuan Brio 1.3 ini berakselerasi. Tidak dengan perasaan, tetapi menggunakan aplikasi “Car Perfomance” yang mengukur kecepatan berdasarkan GPS. Hasilnya, 0 – 100 km/jam, waktu 13,863 detik. Kondisi tangki bensin terisi ¾ atau sekitar 26 liter. Saat dites, transmisi hanya pada "D".

Selama itu juga diamati, akurasi speedometer Brio ini. Ternyata oke! Tripmeter Brio kemudian dibandingkan  jarak tempuh speedometer GPS yang digunakan KompasOtomotif. Ternyata, 10 km pada Brio, speedomer GPS sudah menunjukkan angka 10,5 km.

Pada Sabtu dan Minggu, berbagai aspek yang berhubungi dengan mobil kecil ini diuji. Kebetulan, lalu lintas jalan yang dilalui superpadat-merayap. Transmisi otomatis CVT yang digunakan sangat membantu. Khusus saat kritis mendahulu kendaraan lain. Konsumsi bahan bakar juga dipantau, hasil 10,7 km per liter (kpl).

Saat berada dan berhenti ditanjakan juga nyaman. Ketika pedal rem dilepas, mobil tidak mundur (transmisi tetap di D). Santai, tekan pedal gas, Brio ini langsung maju!

Belum cukup, KompasOtomotif membawa Brio ini ke jalan tol Jakarta-Merak untuk menguji kemampuan dan stabilitasnya pada kecepatan tinggi. Ternyata mantap pada 120 km. Si kecil ini bisa dikebut sampai 150 km/jam. Lantas juga dimonitor konsumsi bahan bakar, ternyata 11,9 kpl. Yah... dikebut habis!

Interior
Penampilan interior dengan warna “beige” memberi kesan cerah dan luas. Keempat pintu dilengkapi dengan power window. Jok pengemudi dan penumpang depan dengan model semi-bucket dan headrest yang terintegrasi, bisa menumpang bobot tubuh dengan baik, khusus saat
bermanuver.

Tipe E A/T merupakan paling top dari empat varian Brio 1.3 yang dipasarkan di Indonesia. Varian ini menggunakan head unit  2DIN dengan radio AM/FM, single disk dan bisa me-replay audio dengan format MP3 dan WMA. Tambahan lain adalah koneksi, AUX, USB port + Bluetooth ready serta kontrol iPhone (tidak sempat dicoba). Untuk suara dengan empat speaker di keempat pintu, cukup alias tidak istimewa.

Pengaturan udara yang dihasilkan oleh AC cukup baik, padahal di luar suhu sangat terik! Kebetulan mobil yang dites menggunakan lapis kaca V-Kool. Honda sendiri menyebut kaca yang digunakannya “Green Glass” untuk mengurangi sinar ultraviolet (UV) dan terik matahari.

Satu yang agak menganjal. Ketika meluncur di jalan permukaan kasar atau semen, muncul suara getaran dari dasbor sepertinya tidak terpasang dengan baik. Bagi mereka yang cermat, suara tersebut cukup mengganggu! Untuk ini, harus lebih cermat lagi melakukan kontrol kualitas. (Bersambung) 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com