Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LED Akan Mendominasi Penerangan Mobil

Kompas.com - 05/01/2012, 17:49 WIB

Detroit, KompasOtomotif -  Teknologi light emitting diode (LED) – selama ini cuma dikenal sebagai komponen semikonduktor - dalam waktu dekat diperkirakan akan menguasai sistem penerangan pada mobil, baik untuk eksterior maupun interior.

Sekarang ini, lampu LED sudah banyak digunakan pada mobil dan sepeda motor, namun terbatas untuk lampu kombinasi belakang, rem dan sein. Sedangkan untuk lampu utama (headlamp), masih terbatas pada mobil-mobil premium tertentu. Mobil pertama yang menggunakan LED untuk  lampu depan utama adalah Audi R8.  

Dengan gencarnya kampanye pengiritan energi dan usaha menekan emisi karbon dioksida, aplikasi lampu LED makin menarik bagi produsen mobil. Khususnya untuk lampu utama. Penyebabnya, konsumsi energi listrik hanya 19 watt untuk setiap lampu. Karena itulah, produsen lampu dan mobil kini fokus mengembangkan full LED untuk lampu depan. Sebelumnya, masih kombinasi dengan xenon.

Irit Energi
“Bandingkan dengan lampu halogen yang butuh energi 55 watt atau xenon, umumnya 35 watt,” jelas Thomas Reiner, Direktur Aplikasi Osram, salah satu produsen lampu mobil terkenal di dunia. Bahkan diramalkan, dengan pengembangan yang terus dilakukan, LED hanya akan membutuhkan energi 15 watt untuk lampu depan.

Saat ini, pabrik lampu gencar mengembangkan LED dari segi pencahayaan dan parameter lain agar dapat menggantikan peran lampu konvensional yang masih menggunakan bohlam atau lampu pijar, baik di eksterior maupun interior.

Sementara itu, Automotive Engineering International (AEI) melaporkan, Osram Opto Semicondutors Inc.menjelang akhir tahun lalu (2011) memperkenalkan lampu LED putih. Dengan demikian, LED akan menjadi sumber penerangan utama untuk otomotif di masa yang akan datang.  

“Kemampuan LED melepas panas lebih baik dibandingkan lampu konvensional, misalnya xenon,” kata Mike Godwin, Director of Visible LED Osram. Kelebihan lain, tidak menghasilkan sinar ultraviolet (UV) atau radiasi inframerah (IR).

Cahaya yang dilepaskan juga dingin. Tepatnya menerangi obyek namun tidak menimbukan panas. Karena itu, lampu LED ideal untuk obyek yang sensitif. Karena untuk lampu otomotif, soket ataupun rumah lampu tak menjadi masalah serius seperti lampu pijar halogen sekarang ini.

Pertumbuhan
Menurut Strategies Unlimited, lembaga analisis industri optik di Amerika Serikat, penggunaan lampu LED untuk eksterior mobil akan berkembang sangat cepat kendati saat ini umumnya baru digunakan untuk lampu siang (daylight) dan lampu kombinasi belakang. Namun untuk  lampu utama depan, pertumbuhannya diperkirakan10 persen per tahun.

Sementara itu, Osram juga berusaha terus mengembangkan LED untuk penerangan interior mobil. Godwin menambahkan, dengan ukuran LED yang lebih kecil dan umur pakai lebih lama, dalam jangka panjang akan mendominasi segmen lampu interior.

Juga diperkirakan, panel instrumen dengan penerangan LED akan mendominasi mobil-mobil yang diluncurkan pada 2015. Pasalnya, harga lampu LED akan semakin murah. Di samping itu, dengan desain chip khusus, bisa dibuat lampu yang dapat menciptakan suasana hati (mood) di kabin. Semua itu dipastikan akan membuat LED semakin menarik, disukai atau dicari konsumen.

“Masih banyak  kreativitas yang bisa dikembangkan agar lampu ini makin menarik. Antara lain membuat format grafis ucapan selamat datang (welcome) atau selamat berpisah (farewell) sebagai pengganti fungsi on-off ,” beber Godwin.  

Sifat LED
LED bila diberi aliran listrik, permukaan semikonduktornya akan bercahaya. Warna yang dihasilkan tergantung pada perbedaan valensi dan sifat hantar bahan semi konduktor yang digunakan.Contoh, untuk LED dengan Aluminium Indium Gallium Phosphide (AlInGaP) dihasilkan warna emas (amber). Sedangkan melalui proses konversi pendaran, dihasilkan cahaya putih. Diode biru dikombinasikan dengan material konverter, biru dan kuning, juga akan menghasikkan cahaya putih. 

Sumber: Automotive Engineering International, Electronics Weekly dan Osram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com