Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Mobil Mewah “Tahan Guncangan”

Kompas.com - 13/08/2015, 07:19 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif
– Kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak kondusif, ditambah kebijakan pemerintah yang berdampak negatif pada sektor industri otomotif nasional. Akibatnya, penjualan kendaraan baik roda dua atau empat mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun lalu.

CEO and President Mercedes-Benz Indonesia (MBI), Claus Weidner mengatakan, meski kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak stabil, tapi MBI tetap bertahan. Bahkan, sepanjang tujuh bulan pertama 2015 mengalami peningkatan penjualan sebesar 19 persen dibandingkan tahun lalu.

“Penjualan kita dari Januari hingga Juli 2015 ini mencapai 1.800 unit. Hasil tersebut merupakan puncak dari kesuksesan kami di tahun ini dimana kami merayakan ulang tahun ke-45 di Indonesia,” ujar Claus di Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Meski dalam kondisi pasar yang menurun, Claus melanjutkan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia tetap berkembang. MBI terus berkomitmen untuk terus menyediakan produk-produk baru dan menarik bagi konsumen mobil mewah di Tanah Air.

“Jika regulasi pemerintah terus mendukung industri otomotif, kami yakin bahwa pertumbuhan Mercedes-Benz di Indonesia akan terus berkembang,” katanya.

Di tempat yang sama, Donald Rachmat, Deputy Director Sales Operation MBI membeberkan, penurunan di pasar mobil mewah tidak sebesar segmen menengah ke bawah. Semuanya bisa disiasati dengan produk yang dijual di Indonesia, apakah diterima oleh masyarakat atau tidak.

“Mercy market leader di segmen mobil mewah, jadi produk kita diterima. Penurunan memang ada, tapi tidak akan sebesar yang lain, karena pasar mobil premium itu lebih stabil,” kata Donald.

Lanjut Doland, MBI tetap optimis melihat pasar sampai akhir tahun mendatang. Apalagi dengan adanya dua produk baru di segmen luxury saloon dan sport, kepercayaan diri MBI semakin tinggi.

“Segmen ini sangat unik, tentu ada efeknya, tapi konsumen di kelas ini tidak akan terlalu mempedulikan karena tidak sebanding dengan keinginan untuk memiliki kendaraan seperti ini,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau