Jakarta, KompasOtomotif — Fenomena salesman atau tenaga penjual yang ”memaksa” konsumen untuk membeli secara kredit masih kerap ditemui. Alasannya jelas, godaan keuntungan lebih besar saat konsumen membeli kredit, yakni insentif tambahan dari leasing.
KompasOtomotif mendapatkan pengakuan dari salah seorang tenaga penjual dari dealer resmi salah satu merek sepeda motor di Depok, Jawa Barat. Menurut Abi—nama samaran, besaran insentif dari leasing memang cukup menggoda. Bentuknya macam-macam, tetapi paling banyak pemotongan uang muka.
”Besarannya macam-macam, tapi semakin besar DP (uang muka), biasanya semakin besar refund. Misalnya, DP Rp 2 juta, yang disetor ke leasing bisa separuhnya. Sisanya buat sales atau dealer. Kalau DP Rp 500.000, insentifnya juga kecil. Itu kesepakatan saja sama leasing,” beber Abi.
Menariknya, Abi juga mengindikasikan ada ”permainan” antara tenaga penjual dan petugas dari leasing. Keuntungan dari insentif bisa dibagi-bagi sesuai kesepakatan bersama.
”Ada lagi yang bikin sales semangat, ada leasing yang bikin lomba penjualan. Kalau masuk kriteria, dapat tambahan uang atau hadiah lain,” ungkap Abi.
Keuntungan itu belum termasuk beberapa kasus bagi-bagi keuntungan dari asuransi. Soal ini, ada rumus tersendiri untuk menentukan besaran insentif.
Intinya, jumlah subsidi, insentif, atau refund bisa berbeda-beda tergantung daerah dan kesepakatan antara tenaga penjual dengan dealer dan leasing. Perbedaan besaran insentif juga bergantung tipe sepeda motor yang akan dibeli.
Perlu dicatat, fenomena ini tak hanya marak di dunia jual beli sepeda motor. Salesman mobil juga banyak yang memanfaatkan refund dari leasing sebagai senjata untuk menggoda konsumen agar mau beli secara mengangsur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.