JAKARTA, KOMPAS.com - Geely kembali hadir di Indonesia setelah hengkang selama hampir satu dekade. Sebagai gebrakan awal salah satu raksasa otomotif China itu melansir mobil listrik Geely EX5.
Untuk menekan harga jual, Geely EX5 rencananya akan dirakit secara lokal pada kuartal tiga 2025, menumpang di pabrik milik Handal Indonesia Motor (HIM).
Baca juga: Polda Metro Jaya Bakal Tambah 40 Kamera E-TLE Mobile di 2025
Direktur Promosi Wilayah Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika, Kementerian Investasi/BKPM, Cahyo Purnomo, mengatakan, mendukung langkah Geely melakukan perakitan di Indonesia.
"Kurang lebihnya ini bagian dari tes pasar dan tentu kami mendukung," kata Cahyo yang ditemui di Jakarta, belum lama ini.
"Tentu kalau mereka buka pabrik investasinya jauh lebih besar, sementara mereka sebagai pendatang baru harus berkompetisi dengan pemain lama. Tidak hanya pemain lama di segmen bahan bakar fosil (ICE) tapi sesama mobil listrik," katanya.
Meski demikian, Cahyo mengatakan, pemerintah dalam hal ini pihaknya tetap berharap dan mendorong agar Geely bisa membuat pabrik sendiri di Indonesia.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Artis Larasati Nugroho, Lakukan Ini Bila Mobil Pecah Ban
"Tentu bagi mereka skala ekonomi yang penting untuk mereka buka pabrik, mereka akan melihat. Tentu kami mendorong agar mereka buka pabrik karena ini menentramkan buat konsumen," ujar Cahyo.
"Karena tahu ada pabriknya jika nanti sparepart-nya ada kurang bisa cepat. Kalau tidak ada pabriknya pasti perlu waktu ketika ada kerusakan atau ada masanya perlu diganti dan sebagainya," katanya.
Baca juga: Soal Usulan DPR Moge Bisa Masuk Tol, Ini Tantangan yang Dihadapi
Pada sisi lain, Cahyo mengatakan bahwa Geely berkomitmen tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar tetapi juga sebagai basis produksi.
"Geely sebagai pendatang baru tidak hanya melihat Indonesia sebagai pasar, tetapi juga basis produksi ekspor," ujar Cahyo.
"Kalau kita lihat seperti Chery, mereka sudah ekspor, jadi artinya ini juga menguatkan keinginan kita, negara kita sebagai tujuan investasi cukup kompetitif baik sebagai basis produksi dan pasar dalam negeri," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.