Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi Penjualan Mobil Indonesia 2025: Harapan Gaikindo

Kompas.com - 09/01/2025, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) berharap penjualan mobil di Indonesia pada tahun 2025 dapat kembali mencapai angka normal, yakni menembus 1 juta unit.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, yang sekaligus menyebut bahwa tahun ini industri berada di tengah tantangan kenaikan perpajakan.

"Proyeksi tahun 2025 belum kami putuskan, mengingat masih ada rencana beberapa kenaikan perpajakan yang bisa menjadi kendala. Tapi kami berharap tahun ini bisa kembali ke angka-angka normal," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (8/1/2025).

Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik Saat Berhenti di Lampu Merah, D atau N?

Ilustrasi pameran otomotif.GIIAS 2024 Ilustrasi pameran otomotif.

Jongkie menyatakan sejatinya kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen sudah bisa diproyeksikan karena penerapan yang jelas, kecuali untuk tipe-tipe kendaraan tertentu yang mendapatkan insentif.

Namun, keputusan terkait opsen pajak daerah masih belum pasti.

Hal ini lantas jadi perhatian tersendiri bagi asosiasi.

Opsen pajak adalah pungutan tambahan di atas pajak yang ditetapkan oleh pemerintah daerah melalui instrumen Opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Opsen Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.

Opsen PKB dan BBNKB dikenakan sebesar 66 persen dari nilai pajak yang terutang.

Baca juga: Tak Cuma Bayar Orang, Vietnam Naikkan Denda Pelanggaran Lalu Lintas

Ilustrasi penjualan mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi penjualan mobil

Namun, hal ini tidak berarti pajak kendaraan langsung naik karena tarif dasar PKB dan BBNKB akan disesuaikan tergantung provinsi.

"Opsen masih belum jelas keputusan dari beberapa Pemda," kata Jongkie.

"Beban tambahan yang cukup besar, khususnya untuk mobil-mobil kelas bawah. Kalau bisa, jangan ada tambahan biaya perpajakan yang membuat harga mobil makin mahal," tambahnya.

Sementara itu, Gaikindo melaporkan bahwa penjualan mobil pada tahun 2024 sesuai dengan proyeksi, di mana total wholesales (distribusi dari pabrik ke diler) pada Januari-Desember 2024 mencapai 865.723 unit.

Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, di mana wholesales pada 2023 mencapai 1.005.802 unit, atau turun 13,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sedangkan penjualan ritel pada 2024 tercatat sebanyak 889.680 unit, lebih rendah dibandingkan capaian tahun sebelumnya yang mencapai 998.059 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau