Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cuma Bayar Orang, Vietnam Naikkan Denda Pelanggaran Lalu Lintas

Kompas.com - 08/01/2025, 18:12 WIB
Gilang Satria,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

Sumber Carscoops

JAKARTA, KOMPAS.com – Selain "membayar warga" untuk melaporkan pelanggaran lalu lintas, pemerintah Vietnam juga meluncurkan berbagai langkah lain yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya.

Langkah-langkahnya termasuk pemasangan kamera pengawas di berbagai titik strategis, peningkatan jumlah denda, serta pemberlakuan hukuman yang jauh lebih berat bagi pelanggar lalu lintas.

Baca juga: Posisi Tuas Transmisi Mobil Matik Saat Berhenti di Lampu Merah, D atau N?

Dilansir dari Carscoops, salah satu contoh nyata dari kebijakan baru ini adalah peningkatan denda untuk pelanggaran lampu merah yang mengalami kenaikan signifikan.

Kondisi lalu lintas di jalanan Kota Hanoi, Vietnam pada Mei 2024.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Kondisi lalu lintas di jalanan Kota Hanoi, Vietnam pada Mei 2024.

Sebagai contoh, sebelumnya, denda untuk melanggar lampu merah berkisar antara 4 hingga 6 juta dong Vietnam. Namun, kini pelanggar harus membayar denda yang jauh lebih besar, yaitu antara 18 hingga 20 juta dong Vietnam, yang setara dengan sekitar Rp 2.500.000.

Peningkatan denda ini bertujuan untuk memberikan efek jera bagi pengemudi yang sering kali mengabaikan peraturan lalu lintas, terutama di persimpangan yang padat.

Selain itu, pemerintah Vietnam juga memutuskan untuk meningkatkan denda bagi pelanggaran lain yang berkaitan dengan keselamatan jalan raya.

Baca juga: Peluang GWM Hadirkan Tank 700 di Indonesia

Kondisi lalu lintas di jalanan Kota Hanoi, Vietnam pada Mei 2024.KOMPAS.com/DIO DANANJAYA Kondisi lalu lintas di jalanan Kota Hanoi, Vietnam pada Mei 2024.

Misalnya bagi yang menghalangi pemeriksaan lalu lintas, membawa barang melebihi kapasitas kendaraan, atau mengabaikan instruksi dari petugas kepolisian, kini dikenakan denda yang jauh lebih tinggi, yakni 30 kali lipat dari jumlah denda sebelumnya.

Tidak hanya itu, pemerintah Vietnam juga menerapkan sistem kamera pengawas yang dipasang di berbagai lokasi rawan pelanggaran.

Dengan adanya kamera ini, pengemudi yang melanggar aturan dapat dengan mudah teridentifikasi dan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Baca juga: GWM Resmikan GWM Tank Studio, Pertama di Kawasan Asia Tenggara

Pengemudi yang mengenakan masker wajah mengendarai skuter di sepanjang Jembatan Long Bien di tengah polusi udara yang parah di Hanoi pada 3 Januari 2025. Kabut asap tebal menyelimuti Hanoi pada 3 Januari, mengaburkan bangunan-bangunan dan menyebabkan sembilan juta penduduk tercekik oleh udara beracun saat ibu kota Vietnam tersebut menduduki puncak daftar kota-kota besar paling tercemar di dunia.AFP/NHAC NGUYEN Pengemudi yang mengenakan masker wajah mengendarai skuter di sepanjang Jembatan Long Bien di tengah polusi udara yang parah di Hanoi pada 3 Januari 2025. Kabut asap tebal menyelimuti Hanoi pada 3 Januari, mengaburkan bangunan-bangunan dan menyebabkan sembilan juta penduduk tercekik oleh udara beracun saat ibu kota Vietnam tersebut menduduki puncak daftar kota-kota besar paling tercemar di dunia.

Langkah ini juga memungkinkan pihak berwenang untuk lebih efektif memantau lalu lintas dan mengurangi tindakan pelanggaran yang merugikan keselamatan banyak orang.

Dengan adanya kebijakan-kebijakan ini, pemerintah Vietnam berharap bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pengemudi dan pejalan kaki, serta mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

Langkah-langkah ini juga menunjukkan komitmen Vietnam untuk terus memperbaiki sistem transportasi dan menciptakan jalan raya yang lebih tertib dan aman bagi seluruh masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau