Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Perparkiran Indonesia Bakal Menganut Teknologi Nirsentuh

Kompas.com - 15/12/2024, 10:21 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Teknologi nirsentuh semakin menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, khususnya dalam sektor transportasi.

Di Indonesia, tren ini semakin berkembang, membawa berbagai inovasi yang mempermudah akses, meningkatkan kenyamanan, serta meningkatkan standar keamanan.

Setelah dipakai buat transaksi di gerbang tol, teknologi nirsentuh yang memakai RFID (Radio Frequency Identification) siap merambah dunia perparkiran.

Baca juga: Operator SPBU Dipukul Pengemudi Mobil karena Salah Sebut Nominal BBM

Stiker RFID Let It Flo yang terpasang di bagian lampu depan mobil.letitflo.id Stiker RFID Let It Flo yang terpasang di bagian lampu depan mobil.

Seperti diketahui, RFID adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk mengidentifikasi objek atau orang tanpa kontak fisik.

Charles R. Oentomo, Director Centrepark Group, mengatakan, sistem perparkiran mulai berkembang sejak diterapkannya sistem cashless alias nontunai. Menurutnya, Centrepark jadi pionir penerapan teknologi ini sejak periode 2016-2017.

“Parkir itu dulu pakai tiket, kedua mirip dengan sekarang namanya ticketless. Ke depan sebenarnya tapless, tapless itu pakai RFID,” ujar Charles di Jakarta (13/12/2024).

Baca juga: Alasan Kenapa Setelah Spooring Setir Mobil Menjadi Berat

“Kami tapless sudah di hampir 200 lokasi, contohnya di Mal Grand Indonesia itu sudah. Cara kerjanya dari pelat nomor dideteksi pakai AI, lalu koneksi ke aplikasi,” kata dia.

Charles juga mengatakan, setelah tapless atau nirsentuh, dunia perparkiran bakal masuk ke sistem gateless. Teknologi ini menurutnya sudah diterapkan di Singapura, sementara di Indonesia baru sebatas uji coba.

“Jadi gateless enggak perlu ada pintu masuk dan pintu keluar, yang bekerja semua di situ AI dan kamera. Dan harus melibatkan banyak enforcement,” ucap Charles.

“Jadi suatu ketika ada yang masuk dan tidak isi saldo, tidak apa-apa. Kami tahu pelat nomornya, jadi ketika perpanjang STNK di Samsat, biayanya bisa lebih mahal. Dan memang ciri negara atau daerah yang maju, akan seperti itu,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau