JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini terjadi kecelakaan lalu lintas di Tol Depok-Antasari (Desari) yang melibatkan satu truk bermuatan besi panjang dan Mitsubishi XForce, tepatnya pada Kamis (12/12/2024).
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak kondisi Mitsubishi XForce ringsek parah di bagian depan, terutama kursi penumpang, setelah tertimpa tumpukan besi. Tumpukan besi tersebut bahkan sampai berserakan di jalan.
Menurut keterangan Kanit Laka Polres Metro Depok, AKP Burhan, kecelakaan bermula ketika mobil Mitsubishi XForce melaju dari arah utara ke selatan (menuju Sawangan) di lajur 2.
Baca juga: Beli Mobil Bekas di Diler Ini Bisa Dapat Garansi
Pengemudi kemudian berusaha berpindah ke lajur 1, namun mobil tersebut tiba-tiba menabrak bagian belakang truk Mitsubishi Colt Diesel yang juga sedang melaju di depannya. Kecelakaan pun tidak dapat dihindari.
Burhan menyatakan bahwa penyebab pasti dari tabrakan ini belum dapat dipastikan. Namun, sementara ini diduga pengemudi mobil XForce mengalami microsleep.
"Diduga microsleep," kata Burhan, dikutip dari Kompas.com, Jumat (13/12/2024).
Akibat kecelakaan ini, pengemudi mobil XForce mengalami luka berat di bagian wajah dan mobil XForce yang dikemudikan rusak parah.
Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, microsleep bisa terjadi karena kondisi yang stagnan. Seperti lintasan lurus terus menerus, atau momen kemacetan yang membuat pengemudi berkendara dalam situasi stop and go.
“Dalam kondisi stagnan, menurut Jusri, pengemudi cenderung bosan. Sehingga, pengemudi hanya melihat jalan tanpa melakukan antisipasi. Kondisi ini yang membuat otak tidak aktif bekerja,” ucap Jusri belum lama ini.
Jusri melanjutkan, sebagai contoh, pengemudi melihat ada pejalan kaki. Bila otak terstimulasi bekerja, pengemudi tidak hanya melihat pejalan kaki tersebut, tapi melakukan langkah antisipasi bila pejalan kaki tersebut tiba-tiba menyeberang.
“Maka itu, sejak dini dia akan memperlambat lajunya atau membunyikan klakson,” kata Jusri.
Langkah pertama yang harus dilakukan oleh pengemudi tidak hanya sekadar melihat, tapi juga membaca situasi. Sebab, jika pengemudi sekadar melihat jadinya otak tidak terstimulasi bekerja.
“Sama seperti saat mengemudi melewati polisi tidur dengan kecepatan tinggi, itu artinya dia sekadar melihat karena polisi tidur tidak datang tiba-tiba,” ucap Jusri.
Jusri menambahkan, pengemudi juga bisa mencegah microsleep dengan membuat pola melihat kaca spion kendaraan. Pola ini dapat dilakukan dengan siklus 5-8 detik.
“Selain untuk mengetahui kondisi di sekitar kendaraannya, pengemudi harus tahu selain kondisi di depan kendaraan karena bahaya juga dapat datang dari sisi belakang kendaraan,” kata Jusri.
Baca juga: Merek Oli Ini Undi dan Bagikan Hadiah Motor kepada Konsumen
Jika pengemudi sejak awal merasakan kantuk atau lelah, Jusri menyarankan, sebaiknya gunakan transportasi lain atau segera berhenti di tempat aman.
Bisa juga diisi dengan aktivitas lain yang sifatnya menghilangkan kantuk. Seperti mendengarkan musik, mengajak penumpang yang ada di sebelah untuk mengobrol, ataupun stimulasi otak dengan membaca apa yang terlihat.
“Apabila sudah tidak kuat, lebih baik pengemudi cari tempat yang benar-benar aman dan tidur, kemudian setelah segar diperbolehkan melanjutkan perjalanan lagi,” ujar Jusri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.