Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Parkir Mobil di Tanah yang Miring, Ini Risikonya

Kompas.com - 10/12/2024, 16:21 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Parkir mobil di sembarang tempat, terutama di permukaan tanah yang miring, bisa membawa sejumlah risiko yang kerap diabaikan oleh pengendara.

Kebiasaan ini, meski terlihat sepele, dapat mempengaruhi kondisi mobil dalam jangka panjang.

Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, parkir di permukaan yang miring bisa membebani komponen mobil tertentu.

Baca juga: Hyundai Kona N Line Segera Meluncur, Simak Perbedaan dengan Model Standar

"Kalau sering parkir di tanah yang miring atau tidak rata, beban mobil jadi enggak merata. Ini bisa bikin suspensi bekerja lebih berat di salah satu sisi, dan dalam jangka panjang bisa mempengaruhi keausan ban dan komponen kaki-kaki," kata Lung Lung kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2024).

Lebih lanjut, Lung Lung menjelaskan bahwa mobil yang parkir di tanah miring dalam waktu lama juga bisa berdampak pada rem tangan atau handbrake.

"Rem tangan itu kan tugasnya menahan beban mobil supaya enggak bergerak. Kalau parkir miring, beban rem tangan jadi lebih berat, dan bisa bikin rem cepat aus atau bahkan macet," kata dia.

Ilustrasi tuas rem parkir atau rem tangansuzuki.co.id Ilustrasi tuas rem parkir atau rem tangan

Selain itu, parkir di permukaan tidak rata juga bisa mempengaruhi pelumas di dalam mesin. Jika posisi mobil miring, distribusi oli di mesin bisa terganggu, terutama saat mesin pertama kali dihidupkan.

Untuk menghindari risiko tersebut, Lung Lung menyarankan agar pemilik mobil selalu memilih permukaan yang datar saat memarkir kendaraan.

Jika terpaksa harus parkir di tanah miring, maka gunakan tambahan ganjal roda untuk membantu menahan mobil.

Baca juga: Pembatasan Kendaraan seperti di Singapura dan China Tidak Cocok Diterapkan di Jakarta

"Jangan anggap remeh parkir di tempat miring. Efeknya memang enggak langsung terasa, tapi kalau dibiarkan lama-lama bisa bikin pengeluaran membengkak untuk perbaikan," kata Lung Lung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau