KLATEN, KOMPAS.com - Tingkat responsivitas gas pada mobil bisa diubah dari standar bawaan pabrik. Penambahan perangkat elektronik atau remap electronik control unit (ECU) menjadi salah satu cara untuk memodifikasinya.
Hanya saja, gas lebih responsif identik dengan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) lebih banyak. Lantas, apakah hal ini akan mempengaruhi rata-rata konsumsi BBM-nya secara keseluruhan?
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan setiap kali pengemudi menginjak pedal gas maka pasokan udara dan BBM akan ditambah.
Baca juga: Perlukah Menekan Pedal Gas Ketika Memanaskan Mesin Mobil
“Semakin besar bukaan gas, akan membuat sistem memasok BBM lebih banyak, mengimbangi pertambahan jumlah udara yang tersedot, agar dicapai pembakaran sempurna dan memenuhi kebutuhan pengemudi,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Sabtu (7/12/2024).
Hardi mengatakan, pertambahan gas perlahan dan spontan juga berbeda jumlah BBM yang dipasok, sehingga gaya berkendara sangat menentukan konsumsi BBM.
“Sistem akan memasok BBM lebih banyak lagi ketika ECU membaca pengemudi menginjak pedal gas secara spontan, tujuannya untuk mengisi tenaga yang dibutuhkan, sehingga mobil bisa langsung lari,” ucap Hardi.
Baca juga: Akibatnya jika Sering Bejek Pedal Gas Mobil Matik CVT
Hardi mengatakan, bicara konsumsi BBM secara keseluruhan artinya mencari nilai rata-ratanya, baru bisa diketahui suatu unit mobil boros atau tidak.
“Bila setelah menginjak pedal gas spontan, mobil berakselerasi dan melaju kencang, tapi tak lama setelah itu mengerem karena lalu lintas padat, maka akan boros BBM, karena jumlah BBM terbakar banyak tapi jarak tempuhnya pendek,” ucap Hardi.
Berbeda ketika mobil melaju di jalan lengang, menurut Hardi, konsumsi rata-rata BBM akan membaik seiring mobil melaju konstan, meski di awal sempat main gas dengan spontan.
Baca juga: Jangan Asal Injak Pedal Gas Mobil Matik CVT Saat di Tanjakan
“Saat laju mobil konstan, konsumsi BBM lebih sedikit, adanya rasio percepatan transmisi akan membuat putaran mesin rendah untuk menghasilkan putaran roda tinggi, ditambah adanya gaya dorong saat mobil melaju,” ucap Hardi.
Jadi, boros atau tidaknya mobil dengan setelan gas responsif, tergantung dengan cara pengendara, mampu tidak memanfaatkan setiap BBM terbakar menjadi jarak tempuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.