Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejolak Darurat Militer Korea Selatan, Hyundai Pastikan Pasokan Aman

Kompas.com - 06/12/2024, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Budi Nur Mukmin memastikan bahwa gejolak politik di Korea Selatan tak berdampak pada suplai Hyundai ke Indonesia.

Hal ini disampaikan menyusul pengumuman darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol yang sempat diberlakukan pada Selasa (3/12/2024) malam. Membuat situasi di Negri Gingseng memanas.

"Secara bisnis, kami beroperasi secara normal. Tidak ada dampak apa-apa ke kami. Bisnis tetap berjalan optimal," ujarnya di Garut, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).

Baca juga: Hyundai Sudah Catat 1.400 SPK Lebih buat Santa Fe

Selain itu, Budi menyebut bahwa Hyundai telah memiliki strategi matang untuk mengantisipasi berbagai risiko, termasuk ketidakpastian politik global.

Meski demikian, diakui bahwa perusahaan terus memonitor situasi dengan saksama untuk memastikan operasional tetap berjalan lancar.

"Kami akan terus mencermati. Namun, sejauh ini, bisnis tetap berjalan normal dan optimal," katanya.

Diketahui, sebagai salah satu pelaku utama di sektor otomotif Indonesia, Hyundai memiliki pabrik di Cikarang, Jawa Barat, yang telah memproduksi berbagai model kendaraan, termasuk Hyundai Creta dan Ioniq 5.

Namun, beberapa model dan komponen lain seperti Palisade, Staria, serta Genesis G80 masih diimpor dari Korea Selatan.

Baca juga: Menperin Mulai Bahas Insentif Mobil Hybrid

Presiden Yoon Suk Yeol sebelumnya mengejutkan publik dengan mengumumkan darurat militer yang melarang kegiatan politik dan memberikan kekuasaan sementara kepada militer.

Ia menuduh oposisi berpihak kepada Korea Utara dan melakukan kegiatan “anti-negara”, khususnya terkait upaya memakzulkan para jaksa.

Namun, kebijakan kontroversial tersebut memicu protes luas dan akhirnya dicabut beberapa jam kemudian. Oposisi menyerukan pengunduran diri Presiden Yoon dan berjanji akan memulai pemakzulan jika ia tidak mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Trump Tegaskan Iran Harus Setop Bantu Houthi, Sebut Biarkan Bertarung Sendiri!
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau