Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chery Masih Hitung Kenaikan Harga Jika PPN 12 Berlaku

Kompas.com - 02/12/2024, 09:42 WIB
Gilang Satria,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.comChery mengungkapkan bahwa pihaknya masih menghitung estimasi kenaikan harga produk jika pemerintah jadi menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.

Meski begitu, Asisten Presiden Direktur Chery Sales Indonesia (CSI) Zeng Shuo memastikan, bahwa jika PPN 12 persen diberlakukan, harga mobil-mobil Chery di Indonesia pasti akan meningkat.

Baca juga: Apakah Transmisi CVT Cocok untuk Pengemudi Agresif?

"Masih dihitung (kenaikannya). Karena kami juga tergantung kebijakan, yang pajaknya naik pasti (harga naik). Kalau (pajak) naik kami harus hitung," ujar Shuo saat berbincang di Tangerang, belum lama ini.

Chery Omoda E5KOMPAS.com Chery Omoda E5

Shuo optimistis bahwa meskipun PPN naik menjadi 12 persen, kenaikan harga mobil Chery di Indonesia tidak akan signifikan. Pihaknya akan berusaha menjagaa agar harga tetap menarik bagi masyarakat Indonesia.

"Kalau naik, kami yakin tak akan naik banyak juga. Kalau PPN-nya di naik 1 persen lagi, pasti ada hitungan baru. Ini berlaku untuk semua model," ujarnya.

Baca juga: Airlangga Sebut Insentif Mobil Listrik untuk Tahun Depan Belum Putus

Untuk itu, Shuo menyarankan bagi konsumen yang sangat sensitif terhadap kenaikan harga agar segera melakukan pembelian, sehingga mobil bisa tiba sebelum tahun baru.

Tiggo 8KOMPAS.com/Adityo Wisnu Tiggo 8

Walau hal itu pun sebetulnya masih tentatif. Sebab bisa saja konsumen sudah melakukan pemesanan (SPK) tapi kemudian mobil baru datang pada 2025.

Baca juga: Penanganan Oli Mobil yang Sudah Berlumpur, Harus Turun Mesin?

"Kalau mereka sudah SPK, sudah bayar, sudah lunas, diler akan kasih unit. Soalnya tiap mobil ada NIK dan dicocokan sama konsumen jika ada stok. Konsumen bayar, jadi dia pasti dapat harga tahun ini," katanya.

"Tapi kalau dia tidak dapat unitnya (karena) di diler tidak ada, dapat NIK 2025 karena unitnya atau stoknya tidak ada," ujar Shuo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau