Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tunggu Gredek, Perhatikan Kapan Harus Servis CVT Motor Matik

Kompas.com - 16/10/2024, 07:22 WIB
Dio Dananjaya,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berbeda dari motor sport atau bebek yang pakai gir dan rantai, motor matik mengusung transmisi Continuous Variable Transmission (CVT) sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda.

Perawatan yang tepat pada sistem CVT sangat penting untuk memastikan performa optimal dan memperpanjang usia motor.

Sebab, masih banyak pemilik motor yang mengabaikan servis CVT. Padahal servis rutin CVT dapat mencegah kerusakan komponen, memastikan performa optimal, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.

Baca juga: Mobil Listrik BYD e6 Bekas Taksi Blue Bird Dijual, Cek Harganya

Tampilan komponen CVT motor Yamaha NMAX TurboKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tampilan komponen CVT motor Yamaha NMAX Turbo

Ferry Nurul Fajar, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, mengatakan, pada dasarnya servis CVT dilakukan dengan pembersihan komponen.

“Servis CVT rekomendasi tiap 3.000 Km sesuai buku pemilik, itu pasti kami cek. Kalau butuh pembersihan kami pasti konfirmasi ke konsumen,” ujar Ferry, kepada Kompas.com (15/10/2024).

Menurutnya, pekerjaan servis atau pemeriksaan dapat dilakukan tanpa harus menunggu keluhan dari area CVT.

Baca juga: Ini Momok Mobil Matik Transmisi CVT

Ilustrasi selang kecil di bawah CVT skutikDok. Otomotifnet Ilustrasi selang kecil di bawah CVT skutik

Seperti diketahui, pengendara biasanya mengeluhkan suara berisik saat berkendara, gredek atau getaran berlebih saat akselerasi, hingga penurunan performa atau akselerasi yang lambat.

“Kalau (CVT) enggak kotor, tidak dibersihkan. Kan ada indikator yang bening tuh, kayak selang bening di bawah. Kalau itu kotor, berarti CVT kotor. Jadi tidak perlu langsung dibongkar,” ucap Ferry.

“Kami sarankan, kalau yang indikatornya kotor, ini baru harus dibongkar. Tapi tergantung konsumen juga, biasanya konsumen mengeluh kalau sudah gredek. Jadi selang di bawah itu indikator, bahwa di dalam itu kotor,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau