JAKARTA, KOMPAS.com – Berbeda dari motor sport atau bebek yang pakai gir dan rantai, motor matik mengusung transmisi Continuous Variable Transmission (CVT) sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda.
Perawatan yang tepat pada sistem CVT sangat penting untuk memastikan performa optimal dan memperpanjang usia motor.
Sebab, masih banyak pemilik motor yang mengabaikan servis CVT. Padahal servis rutin CVT dapat mencegah kerusakan komponen, memastikan performa optimal, dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Ferry Nurul Fajar, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, mengatakan, pada dasarnya servis CVT dilakukan dengan pembersihan komponen.
“Servis CVT rekomendasi tiap 3.000 Km sesuai buku pemilik, itu pasti kami cek. Kalau butuh pembersihan kami pasti konfirmasi ke konsumen,” ujar Ferry, kepada Kompas.com (15/10/2024).
Menurutnya, pekerjaan servis atau pemeriksaan dapat dilakukan tanpa harus menunggu keluhan dari area CVT.
Seperti diketahui, pengendara biasanya mengeluhkan suara berisik saat berkendara, gredek atau getaran berlebih saat akselerasi, hingga penurunan performa atau akselerasi yang lambat.
“Kalau (CVT) enggak kotor, tidak dibersihkan. Kan ada indikator yang bening tuh, kayak selang bening di bawah. Kalau itu kotor, berarti CVT kotor. Jadi tidak perlu langsung dibongkar,” ucap Ferry.
“Kami sarankan, kalau yang indikatornya kotor, ini baru harus dibongkar. Tapi tergantung konsumen juga, biasanya konsumen mengeluh kalau sudah gredek. Jadi selang di bawah itu indikator, bahwa di dalam itu kotor,” kata dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/10/16/072200615/jangan-tunggu-gredek-perhatikan-kapan-harus-servis-cvt-motor-matik