Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Segan Minta Bukti ke Bengkel kenapa Mobil Harus Turun Mesin

Kompas.com - 13/10/2024, 08:41 WIB
Erwin Setiawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Penyebab mobil harus menjalani proses turun mesin ada banyak, salah satunya masalah sistem pelumasan. Ketika oli sudah berkerak atau berlumpur, maka proses pembersihan akan lebih efektif bila mesin dibongkar.

Sayangnya, sedikit konsumen memahami hal tersebut karena yang mereka tahu mobil masih dalam kondisi sehat saat masuk bengkel. Sehingga, akan mengejutkan bila pihak bengkel menyarankan untuk turun mesin.

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan konsumen berhak mendapatkan informasi secara jelas, terkait catatan kerusakan yang diberikan oleh pihak bengkel.

Baca juga: Pengguna Ford Bisa Manfaatkan Bengkel Spesialis untuk Servis


“Misal, mulanya konsumen ke bengkel hanya mengganti oli, tapi justru mendapatkan saran perbaikan turun mesin, padahal tidak diminta oleh konsumen sebelumnya, sebenarnya ini sudah menjadi standar operasional,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

Hardi mengatakan, pihak bengkel akan merasa bersalah misal mengetahui ada kendala pada sistem pelumasan, tapi tidak diinformasikan kepada konsumen.

Dia mengatakan, proses penggantian pelumas tidak serta merta membuang oli lama dan menggantinya dengan yang baru.

“Ada proses pemeriksaan, sehingga ketika sudah muncul tanda-tanda diperlukan perbaikan maka konsumen harus tahu, salah satunya kondisi olinya sudah berkerak atau berlumpur, maka secara berat hati kami informasikan mobil tersebut butuh turun mesin,” ucap Hardi.

Baca juga: Awas Kena Tipu Oknum Bengkel AC Nakal Saat Melakukan Perbaikan

Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisuhttps://www.kyupartners.co.id/ Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisu

Hardi mengatakan, bisa saja dilakukan flushing dengan harapan lumpur atau keraknya rontok. Namun risikonya, rontokan lumpur justru akan menyumbat saluran oli yang ukurannya kecil-kecil dan belum tentu juga efektif mengangkat kerak.

Brahma Mahyana Putra, Technical Specialist Pertamina Lubricants mengatakan pada kondisi tertentu, mobil membutuhkan turun mesin ketika oli sudah berkerak parah.

“Saya katakan ketika oli sudah berkerak, maka itu sudah terlambat, bila kondisinya sudah parah maka proses flushing menggunakan cairan kimia tidak akan mampu membersihkannya, sehingga bisa saja harus sampai turun mesin,” ucap Brahma kepada Kompas.com, Jumat (11/10/2024).

Baca juga: Main Mobil Tua, Jangan Asal Pilih Bengkel Spesialis

Ilustrasi menuang produk engine flush ke ruang oli mesin.stpoil.co.id Ilustrasi menuang produk engine flush ke ruang oli mesin.

Brahma mengatakan, seharusnya oli mesin harus diganti sebelum kerak muncul. Dengan demikian, kotoran dan unsur oli yang sudah tua tidak akan berubah menjadi kerak membandel.

“Kerak oli akan muncul secara alamiah, khususnya bila oli tidak diganti secara teratur, kerak tersebut berasal dari pelumas yang teroksidasi dan akhirnya kotoran menumpuk,” ucap Brahma.

Brahma mengatakan, mulanya oli yang sudah berusia ini akan sedikit mengental dan membuat mulai menempel pada permukaan komponen mesin. Saat itu juga, oli harus segera diganti agar tidak terjadi penumpukan.

Baca juga: Sambut Hari Pelanggan, Ini Promo Servis Motor Yamaha di Bengkel Resmi

Manfaatkan fitur pengingat penggantian oli mesin agar tidak telat atau kelupaan.Tangkapan layar Manfaatkan fitur pengingat penggantian oli mesin agar tidak telat atau kelupaan.

“Tujuan mengganti oli kan agar oli dan kotoran terbuang, bila tidak diganti maka tahapan selanjutnya akan berlumpur, bahkan bisa menjadi kerak membandel, ini dapat mengganggu sistem pelumasan,” ucap Brahma.

Jadi, ketika konsumen mendapatkan saran dari pihak bengkel agar mobilnya turun mesin, maka jangan segan untuk menanyakan alasan dan meminta buktinya, agar terhindar dari praktik oknum bengkel nakal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau