JAKARTA, KOMPAS.com - Menggunakan mobil transmisi matik saat ini jauh lebih disukai ketimbang manual. Sebab, kemudahan dalam pengoperasiannya menjadi salah satu alasan kenapa popularitasnya terus bertambah.
Meski begitu, ada hal yang harus diperhatikan oleh pemilik mobil matik. Terlebih ketika ingin memarkirkan kendaraan. Jangan sampai karena kelalaian pengemudi bisa menimbulkan kerugian hingga membahayakan orang lain.
Seperti contoh kejadian yang menimpa mobil Suzuki Ertiga di Puncak, Bogor, Jawa Barat. Insiden bermula ketika pengemudi memarkirkan mobilnya di depan minimarket di Jalan Raya Umum Puncak.
Saat itu, pengemudi terburu-buru hendak mengambil uang ke ATM yang ada di minimarket tersebut. Kondisi ini membuat pengemudi lupa untuk memindahkan posisi persneling ke N atau Netral.
Baca juga: Cara Kerja Gearbox CVT pada Mobil
“Nah, pengemudi yang saat itu berada di dalam minimarket untuk mengambil uang tidak menyadari bahwa persneling mobil masih berada di posisi D atau drive,” kata Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (10/8/2024).
Dari hasil penyelidikan, kecelakaan ini disebabkan oleh kelalaian pengemudi yang tidak memperhatikan kondisi kendaraannya sebelum menyalakan mesin. Tabrakan ini menghancurkan kaca depan dan tembok bangunan minimarket. Beruntung tidak ada korban jiwa.
Besar kemungkinan pengemudi Ertiga tersebut salah menginjak pedal gas, sehingga menyebabkan mobil menabrak minimarket. Mengingat posisi transmisi mobil saat ditinggalkan berada di posisi D bukan N.
Training Director The Real Driving Centre (RDC) Marcell Kurniawan mengatakan, salah injak pedal gas menjadi kesalahan yang banyak dilakukan pengemudi mobil matik.
Tak hanya pengemudi pemula yang baru belajar nyetir, pengemudi berpengalaman pun tetap berisiko melakukan salah injak pedal.
“Bisa juga memang green driver (pemula) yang kadang salah menempatkan kaki antara pedal rem dan gas, sehingga bisa saja panik dan malah menginjak lebih dalam,” ujar Marcell.
Meski begitu, Marcell melanjutkan, tak menutup kemungkinan seorang yang sudah berpengalaman bisa melakukan kesalahan injak pedal gas. Umumnya, hal tersebut bisa terjadi karena faktor kelelahan.
Baca juga: Tuntaskan Perjalanan 5.647 Km, Baterai Ioniq 5 Diklaim Masih Aman
“Seorang pengemudi bisa saja salah menginjak pedal, mungkin karena fatigue atau kelelahan sehingga melakukan tindakan yang tidak direncanakan,” kata dia.
Selain itu, ada satu faktor lagi yang menyebabkan seseorang bisa salah menginjak pedal. Faktor ini terkait dengan aspek medis seseorang, istilahnya uncoordinated movement atau gerakan tubuh yang tidak terkoordinasi.
“Saran saya jangan mengemudi saat kondisi mengatuk atau lelah. Usahakan istirahat dan segarkan diri kembali dengan power nap sebelum melanjutkan perjalanan,” ucap Marcell.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.