JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Daud Joseph menyatakan, saat ini ekosistem bus listrik di Indonesia sudah semakin kompetitif. Sehingga dari sisi harga, pengadaannya lebih terjangkau.
Hal tersebut diperolehnya setelah pihak perusahaan menandatangani kerja sama untuk pengadaan 200 unit bus listrik baru yang akan beroperasi di koridor atau jalur Transjakarta tahun ini.
"Ekosistem bus listrik itu ternyata semakin supportive kepada kami. Contohnya sudah lebih murah membuat charging station, sudah lebih efisien sekarang untuk melakukan perawatan perbaikan bus," kata dia di Kantor Kemenko Marves, Jakarta belum lama ini.
Baca juga: Airlangga Sebut Insentif Dorong Investasi EV di Indonesia
"Kami telah menandatangani kontrak bus listrik tambahan 200 unit dan harganya yang kami sepakati itu 16 persen lebih rendah daripada generasi pertama (100 unit)," lanjut Daud.
Selain itu, selama pemakaian juga tidak didapat keluhan yang sangat signifikan terhadap bus listrik. Kekhawatiran masyarakat sudah luntur mengena kendala-kendala dalam memakai kendaraan listrik sebagai alat transportasi.
"Contohnya, dulu waktu kami mau mengoperasikan 100 bus listrik pertama orang selau hadir dengan ketakutan kalau bus listrik itu kebakaran. Ternyata tidak pernah terjadi," kata dia.
"Kemudian ada yang beranggapan baterai kendaraan listrik di negara tropis akan lebih boros, ternyata tidak juga. Begitu pun kekhawatiran soal kesetrum ketika hujan," tambahnya.
"Jadi di fase dua ini bukan hanya kita berhasil mengganti bus berpolusi jadi bus bebas polusi, tapi juga membuat bus-bus listrik lebih murah operasionalnya dibanding bus solar meskipun ketika menggunakan solar subsidi," ucap Daud.
Baca juga: Awas, Terlalu Lama di Jalan Tol Bisa Bikin E-toll Kedaluwarsa
Oleh karena itu perusahaan bertekad akan terus meremajakan Transjakarta yang kini telah beroperasi menjadi bus listrik sepenuhnya secara bertahap.
Saat ini, dari 4.700 unit bus Transjakarta yang beroperasi baru akan ada 300 unit yang menjadi listrik hingga akhir tahun ini.
"Masih ada 4.400 unit lagi yang kami konversi dan menggunakan fondasi tadi, ini akan memperkuat justifikasi kami menjadi EV," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.