Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Ketika Flushing Oli Mobil, Bisa Bikin Mesin Rontok

Kompas.com - 11/09/2024, 10:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil membutuhkan perawatan terbaik dan rutin guna menjaga performa tetap prima. Salah satu produk perawatan yang beredar di pasaran adalah engine flush.\

Produk ini bisa dikatakan sebagai pengencer, karena efektif membuat kotoran terangkat dari komponen internal mesin.

Berhubung penambahan cairan ini dapat mengubah viskositas oli, maka cara penggunaannya perlu diperhatikan agar tidak merusak mesin.

Baca juga: Tak Sekadar Jadi Pelumas, Ini Peran Penting Lain Oli Mesin


Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan engine flush memang bisa digunakan untuk menjaga kebersihan pelumas mesin dan salurannya, namun cara pengaplikasiannya harus tepat.

“Bila proses flushing asal-asalan, justru bisa membuat mesin rontok, bagaimanapun oli mesin adalah elemen utama yang menunjang sistem pelumasan, sehingga kekentalannya harus sesuai, termasuk saat proses flushing,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).

Hardi mengatakan, bila sampai karakter oli ini berubah, dan mesin dihidupkan tanpa memperhitungkan putaran mesin dan durasinya, maka dampaknya bisa membuat mesin rontok atau aus dalam skala besar.

Baca juga: Jangan Lakukan Hal Ini Saat Ganti Oli Mesin Mobil

Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisuhttps://www.kyupartners.co.id/ Pemeriksaan kualitas oli mesin dengan selembar tisu

“Sebelum melakukan flushing, periksa dulu volume oli, jika kurang maka perlu ditambah terlebih dulu, jangan sampai mesin bekerja dengan cairan pelumas terlalu encer setelah dicampur dengan cairan flushing, itu bisa melukai komponen yang berputar,” ucap Hardi.

Selain itu, menurut Hardi, perlu memastikan oli mesin tidak berlumpur atau berkerak cukup tebal, karena lumpur atau kerak yang rontok akibat cairan aditif berpeluang menghambat saluran oli.

“Ketika mesin bekerja, tapi ada saluran oli yang pampat maka siap-siap saja komponen berputar yang tidak mendapatkan pelumasan akan rusak atau aus, tentu itu melenceng dari tujuan awal dilakukannya engine flush,” ucap Hardi.

Baca juga: Kapan Harus Ganti Oli Mesin Mobil untuk Menghindari Sludge?

oli mesin bisa berubah jadi lumpur bila sering telat digantiTangkapan layar oli mesin bisa berubah jadi lumpur bila sering telat diganti

Hardi juga mengatakan rontoknya kerak oli tidak selalu total pada waktu proses flushing selesai, sehingga ada potensi kerak rontok setelahnya dan tidak diketahui oleh konsumen.

“Tahu-tahu indikator tekanan oli menyala, tapi diperiksa volume olinya cukup dan masih bening, artinya tekanan oli kurang akibat kotoran yang menutup saluran utama pelumas,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau