KLATEN, KOMPAS.com - Mobil membutuhkan perawatan terbaik dan rutin guna menjaga performa tetap prima. Salah satu produk perawatan yang beredar di pasaran adalah engine flush.\
Produk ini bisa dikatakan sebagai pengencer, karena efektif membuat kotoran terangkat dari komponen internal mesin.
Berhubung penambahan cairan ini dapat mengubah viskositas oli, maka cara penggunaannya perlu diperhatikan agar tidak merusak mesin.
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan engine flush memang bisa digunakan untuk menjaga kebersihan pelumas mesin dan salurannya, namun cara pengaplikasiannya harus tepat.
“Bila proses flushing asal-asalan, justru bisa membuat mesin rontok, bagaimanapun oli mesin adalah elemen utama yang menunjang sistem pelumasan, sehingga kekentalannya harus sesuai, termasuk saat proses flushing,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Selasa (10/9/2024).
Hardi mengatakan, bila sampai karakter oli ini berubah, dan mesin dihidupkan tanpa memperhitungkan putaran mesin dan durasinya, maka dampaknya bisa membuat mesin rontok atau aus dalam skala besar.
“Sebelum melakukan flushing, periksa dulu volume oli, jika kurang maka perlu ditambah terlebih dulu, jangan sampai mesin bekerja dengan cairan pelumas terlalu encer setelah dicampur dengan cairan flushing, itu bisa melukai komponen yang berputar,” ucap Hardi.
Selain itu, menurut Hardi, perlu memastikan oli mesin tidak berlumpur atau berkerak cukup tebal, karena lumpur atau kerak yang rontok akibat cairan aditif berpeluang menghambat saluran oli.
“Ketika mesin bekerja, tapi ada saluran oli yang pampat maka siap-siap saja komponen berputar yang tidak mendapatkan pelumasan akan rusak atau aus, tentu itu melenceng dari tujuan awal dilakukannya engine flush,” ucap Hardi.
Hardi juga mengatakan rontoknya kerak oli tidak selalu total pada waktu proses flushing selesai, sehingga ada potensi kerak rontok setelahnya dan tidak diketahui oleh konsumen.
“Tahu-tahu indikator tekanan oli menyala, tapi diperiksa volume olinya cukup dan masih bening, artinya tekanan oli kurang akibat kotoran yang menutup saluran utama pelumas,” ucap Hardi.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/09/11/101200615/kesalahan-ketika-flushing-oli-mobil-bisa-bikin-mesin-rontok