JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas Toyota Starlet tidak redup meski sudah tergolong mobil tua. Beberapa tahun belakangan ini hatchback Toyota itu kembali naik daun terutama di anak muda.
Seperti Starlet punya dua gerenasi, pertama ialah Starlet kotak alias Starko yang eksis dari 1985 sampai 1990. Kemudian dilanjutkan Starlet generasi kedua atau starlet kapsul.
Baca juga: Touring H.O.G. Indomobil Jakarta Chapter dari Solo ke Bali
Mamang Mawardi, pemilik bengkel spesialis Toyota Starlet yaitu Depok Auto Care, mengatakan, harga Starko lebih mudah daripada Starlet kapsul, namun biaya restorasinya lebih besar.
"Kita melihat, kalau mau sama-sama restorasi Starko sama Starlet kapsul, setidaknya biaya restorasi Starko itu 200 persen (dua kali lipat) dari Starlet kapsul. Itu jelas,” kata Mamang kepada Kompas.com, belum lama ini.
Artinya kata Mamang meski harganya lebih murah, buat orang yang baru mau main Starko mesti siapkan dana lebih untuk penyegaran. Apalagi jika kondisi mobil tersebut kurang baik.
“Pengaruh media saat ini luar biasa, buat orang awam mungkin akan melihat bahwa Starlet kotak itu lebih prestise, lebih bagus, retro-nya lebih dapat gitu ya,” kata Mamang.
Baca juga: Harga SUV Bekas September 2024, Honda CR-V mulai Rp 40 Jutaan
“Tapi karena kurang pengalaman, mereka tidak berpikir berapa biaya yang mesti dikeluarkan sebab ada kalanya mobil sebetulnya tidak layak diperbaiki saking parahnya,” katanya.
"Padahal secara rasa berkendara kan lebih enak Starlet kapsul ketimbang Starlet kotak," ujar Mamang.
Baca juga: Harga SUV Bekas September 2024, Honda CR-V mulai Rp 40 Jutaan
Mamang mengingatkan bahwa ,obil tua pasti punya masalah karena usia kendaraan tidak bisa bohong. Adapun masalah yang paling sering dialami Starko ialah bodi keropos.
“Karena mobil memang sudah cukup umur dan mungkin besar kemungkinan itu materialnya. Badannya dia mulai digerogoti keropos. Nah bagian krusial ini yang mesti kita perhatikan,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.