Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Ambulans yang Terhalang Pengendara Wanita Putar Balik

Kompas.com - 03/09/2024, 06:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar di media sosial video yang memperlihatkan mobil ambulans terhalang oleh pengendara wanita yang hendak melakukan putar balik di salah satu ruas jalan.

Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Instagram @memomedos, Senin (1/9/2024), mulanya memperlihatkan seorang wanita yang mengendarai skuter matik bongsor hendak memutar balik di salah satu ruas jalan.

Pada waktu yang bersamaan, mobil ambulans melintas dari sisi lain. Pengendara motor wanita tersebut kemudian tampak berhenti di tengah jalan untuk mengambil tas yang jatuh dari sepeda motornya. Ia juga tampak menghalangi laju ambulans hingga sang sopir memberi peringatan dari dalam mobil.

Baca juga: Touring H.O.G. Indomobil Jakarta Chapter dari Solo ke Bali

“Kalau kayak gini tahan dulu bu jangan paksa masuk, nanti ketabrak menyalahkan ambulans,” ucap sopir ambulans tersebut.

Tak berselang lama, pengendara motor wanita itu berniat untuk mendahului kendaraan di depannya yang berada di lajur kiri, dan hendak mengambil lajur kanan. Namun, momentum tersebut lagi-lagi bersamaan dengan mobil ambulans yang hendak melintas di lajur kanan. Manuver tersebut sontak nyaris membuat pengendara motor tersenggol ambulans.

“Maunya apa sih? Tahan dulu kek. Bisa minggir dulu enggak bu? Ntar ketabrak jalan kita,” kata sopir ambulans itu lagi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by MEMOMEDSOS_OFFICIAL (@memomedsos_official)

Training Director Safety Defensive Consultant Sony Susmana mengatakan ibu-ibu atau wanita rata-rata memiliki respons dan berpikir dengan lambat.

“Saat dihadapkan pada kondisi yang mendadak cenderung panik terutama di jalan raya. Hal ini karena minimnya kompetensi yang dimiliki,” ucap Sony, kepada Kompas.com.

“Saat bertemu ambulans lewat di lajurnya, pikirannya hanya 1 arah. Kenapa ada kendaraan lain yang berlawanan arah di lajurnya, ditambah bunyi sirene yang menambah kepanikan pengemudi. Boro-boro disuruh antisipasi, yang ada pasti matung,” lanjutnya.

Baca juga: Hubungan Sinar Matahari, Retak dan Risiko Pecah Ban

Sony melanjutkan, salah satu alasan pengemudi wanita tidak dapat bereaksi cepat karena jam terbang rendah dan tidak pernah dihadapkan pada situasi darurat. Di sisi lain, Sony juga mengingatkan pengemudi ambulans juga berkendara dengan etika, meski dalam keadaan yang mendesak.

“Tidak salah lewat lajur berlawanan karena mendesak, tapi tetap ada cara dan aturannya. Jadi jangan asal ngebut yang justru bikin pengemudi lain panik. 30 Kpj di lajur berlawanan arah adalah bahaya, sekalipun ambulans. Ingat, budaya dan perilaku pengemudi di Indonesia ini unik-unik,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau