Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Kecelakaan Bus Mira di Ngawi, Akibat Motor Belok Mendadak

Kompas.com - 25/08/2024, 18:41 WIB
Aprida Mega Nanda,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terjadi kecelakaan yang menimpa Bus Mira bernomor polisi S 7818 US di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Bus jurusan Yogyakarta-Surabaya itu masuk ke dalam parit sedalam empat meter usai menabrak pohon.

Diketahui kecelakaan bermula saat bus hendak berjalan menuju Surabaya. Setiba di lokasi kejadian, tepatnya di Dusun Sukosari, Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar, bus diduga menghindari sepeda motor yang tiba-tiba belok kanan.

“Karena laju kendaraan bus terlalu kencang, sopir rem mendadak, lalu banting setir akhirnya bus terperosok ke parit dengan kedalaman empat meter,” ucap Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Kepolisian Resor (Polres) Ngawi AKP Yuliana Plantika, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (24/8/2024).

Baca juga: Kata Citroen Soal Komponen Lokal yang Bakal Digunakan pada E-C3

Insiden tersebut menyebabkan sembilan penumpang luka ringan dan satu orang tewas.

Belajar dari kejadian ini, seluruh pengguna jalan, baik pengemudi motor maupun mobil harus memahami bahwa ada aturan yang harus diterapkan ketika hendak berbelok.

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) menilai, berbelok tidak boleh dilakukan mendadak. Menurutnya pengendara wajib menghidupkan lampu sein minimal 30 meter sebelum titik belok.

Ada cara aman dalam mendahului kendaraan lain.wahana Ada cara aman dalam mendahului kendaraan lain.

Menurut Jusri, lampu sein itu tujuannya untuk mengkomunikasikan rencana pergerakan kita kepada pengemudi lain agar mereka bisa melakukan memiliki waktu persepsi atau analisa dalam bereaksi.

“Kalau mereka tidak punya waktu yang berbanding lurus dengan jarak kendaraan yang dekat, maka yang terjadi adalah benturan atau kecelakaan. Minimal 30 meter sebelum berbelok kita sudah nyalakan lampu sein,” ujar Jusri.

Langkah penting lainnya yang harus dilakukan adalah mengecek spion. Tujuannya untuk memastikan situasi untuk berbelok sudah aman, terutama bagi pengendara motor.

Pengendara motor cenderung tidak dapat melihat sesuatu yang berjarak satu meter di belakangnya. Oleh karena itu diharuskan untuk melakukan blind spot check atau menoleh sedikit kebelakang.

“Untuk lebih memastikan blind spot kita sebaiknya menoleh. Ketika semua sudah dirasa aman, baru berbelok,” kata Jusri.

Baca juga: Harga Helm Arai Semakin Mahal, tapi Konsumen Masih Bisa Terima

Jusri juga mengingatkan, bagi pengemudi mobil dan pengendara motor yang hendak berbelok jangan lupa untuk menyesuaikan jalur.

“Kalau ingin belok kanan, maka langsung mengambil lajur kanan. Begitupun sebaliknya,” kata Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau