Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Ojol Cekcok dengan Pemotor karena Main HP

Kompas.com - 23/08/2024, 19:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Video viral di media sosial percekcokan antara ojek online (ojol) dengan pengemudi sepeda motor. Sopir ojol kesal karena ada pemotor yang menggunakan ponsel saat berkendara.

Persilisihan dimulai saat sopir ojol yang sedang bawa penumpang itu menegur pemotor tersebut. Alasannya pemotor tersebut karena kerap mengerem atau berhenti mendadak saat melihat ponsel.

Baca juga: Ini Alasan Anak Muda Enggan Beli Motor Listrik

Dalam video yang diunggah akun Instagram, Lambe Online, teguran itu kemudian menyulut pertengkaran. Namun pengemudi ojol berusaha untuk tidak terpancing perkelahian meski didesak oleh pemotor.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Lambe Onlen (@lambeonlen)

“Kalau aku tak bawa kustomer sudah kukunyah kepala kau,” kata sang sopir ojol dikutip Kompas.com, Jumat (23/8/2024).

Main ponsel saat berkendara mungkin dianggap aktivitas yang terkesan sepele, namun studi mengatakan potensi bermain ponsel sambil berkendara sangat berbahaya.

Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, saat bermain ponsel sambil berkendara seseorang jadi melupakan keadaaan sekitar.

"Berdasarkan penelitian, bahaya bermain ponsel saat berkendara itu ialah empat kali lipat lebih besar dari seseorang yang sedang mabuk atau dalam pengaruh alkohol dengan dosis 2 botol bir,” kata Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Spesifikasi Lengkap Ferrari Roma Spider yang Punya Tenaga Buas

Ilustrasi naik motor dengan gebetanDOK. Humas ShopeePay Ilustrasi naik motor dengan gebetan

Main HP atau ponsel saat berkendara jelas salah. Bahkan Undang-undang telah mengatur ancaman pidana bagi pengendara yang bermain HP saat berkendara sesuai pasal 283 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu-lintas dan Angkatan Jalan (LLAJ).

Bunyinya:

"Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan gangguan konsentrasi dalam mengemudi di jalan dipidana dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 750.000."

Baca juga: Merasakan Kenyamanan Berkendara Hyundai Kona Electric

Video bocah dibonceng hadap belakang sambil main ponselinstagram.com/dashcamindonesia Video bocah dibonceng hadap belakang sambil main ponsel

Tak hanya itu, jika akibat bermain ponsel saat berkendara mengakibatkan kecelakaan, maka pengendara dapat dikenakan sanksi pidana yang lebih berat.

Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 310 Ayat 1 sampai 4 UU Nomor 22 Tahun 2009.

Pasal tersebut menyebutkan, setiap pengendara kendaraan bermotor yang karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dengan kerusakan kendaraan atau barang, ataupun menimbulkan korban luka ringan, berat hingga meninggal, akan dipidana selama enam bulan hingga enam tahun dan denda maksimal mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 12 juta.

Undang-undang bahkan mengategorikan tindakan ini sebagai kejahatan dan bukan sekadar pelanggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau