Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jari Bersandar di Tuas Rem, Picu Risiko Kecelakaan

Kompas.com - 22/08/2024, 11:22 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mengendarai motor dengan aman membutuhkan teknik pengereman yang tepat. Namun, menempatkan jari tangan di tuas rem depan saat berkendara justru dapat meningkatkan risiko kecelakaan, bukan menambah keamanan.

Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Agus Sani, menjelaskan bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan pengendara bereaksi berlebihan dalam situasi darurat.

"Meskipun tujuan dari standby jari di tuas rem depan adalah agar sigap dalam pengereman, otak cenderung memerintahkan refleks untuk mengerem sekuat mungkin saat menghadapi potensi bahaya, seperti pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang," kata Agus Sani kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Jenis Mobil yang Dianggap Sulit Dilapisi Coating

Namun, ia juga mengingatkan bahwa refleks mengerem dengan kuat bisa menjadi bumerang jika pengendara dalam keadaan panik.

"Saat panik, ada kemungkinan tuas gas belum tertutup sepenuhnya, sementara jari tangan kanan sudah menarik tuas rem. Ini bisa menyebabkan motor tetap melaju, pengereman tidak optimal, dan berisiko tinggi menyebabkan ban depan terkunci atau slip," jelasnya.

Ilustrasi berkendara dengan motor matik.wahana Ilustrasi berkendara dengan motor matik.

Untuk mengurangi risiko kecelakaan, Agus Sani menyarankan pengendara untuk menghindari kebiasaan menempatkan jari di tuas rem depan.

"Ini penting untuk menjaga keselamatan berkendara dan lebih baik tetap mencari aman," tegasnya.

Baca juga: Jangan Bingung, Ini Waktu Ideal Mengganti Busi Motor

Meski beberapa tipe sepeda motor, seperti matik, sudah dilengkapi dengan Antilock Brake System (ABS) yang membantu mencegah slip saat pengereman, Agus Sani tetap mengingatkan bahwa teknik pengereman yang benar adalah kunci utama dalam berkendara aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau