Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Tahun Ini Terhenti di 950.000 Unit

Kompas.com - 22/08/2024, 07:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat dari Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia,Riyanto berpendapat, penjualan mobil tahun ini bakal sulit untuk mencapai 1 juta unit.

Alasannya, karena jumlah penjualan kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Januari-Juli 2024 masih tertahan di angka 484.235 unit secara wholesales dan 508.050 unit pada sisi retail sales.

Capaian tersebut turun hingga 17,5 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, yang mencapai 586.931 unit.

Baca juga: Harga Chery iCar 03 Bakal Keluar Akhir Tahun Ini

Simak beberapa tips membeli motor baru saat di pameran otomotif GIIAS. GIIAS 2024 Simak beberapa tips membeli motor baru saat di pameran otomotif GIIAS.

"Juli 2024 kemarin bisa naik sedikit karena ada GIIAS 2024. Tetapi, dengan sisa lima bulan, mungkin (maksimal) akan terhenti di angka 900.000 unit sampai 950.000 unit," katanya ditemui di Jakarta, Rabu (21/8/2024).

"Kalau bicara 1 juta unit dalam kondisi sekarang, cukup berat, ya," lanjut Riyanto.

Menurut dia, sebenarnya untuk mengejar penjualan 1 juta unit masih bisa dilakukan asalkan pemerintah ikut turun tangan dalam merangsang daya beli masyarakat.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah memberikan insentif seperti periode pemulihan pasca-Covid-19 lalu dengan dihadirkannya Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).

Baca juga: Manjakan Pelanggan, Daihatsu Gelar Program Service Merdeka

Ilustrasi booth Suzuki di GIIAS 2024Dok. SIS Ilustrasi booth Suzuki di GIIAS 2024

"Mencapai 1 juta unit (penjualan) bisa saja kalau ada insentif seperti PPnBM DTP. Tapi kemarin sepertinya sudah resmi bahwa tidak akan ada kebijakan baru di sektor otomotif tahun ini," ucap dia.

Sebelumnya, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah menetapkan target penjualan mobil tahun ini mencapai 1,1 juta unit.

Keputusan tersebut dirancang melihat geliat industri otomotif nasional dan daya beli masyarakat yang sangat baik pada kuartal I/2024. Namun, kondisinya langsung berubah drastis saat memasuki kuartal II/2024.

Dengan kondisi itu, Ketua Umum Gaikindo Johannes Nangoi memastikan bakal merevisi target penjualan tahunan yang sudah disepakati, yaitu 1,1 juta unit.

Besaran targetnya akan menyesuaikan kinerja penjualan mobil setelah diselenggarakannya pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

Baca juga: Tanpa Insentif, Mobil Hybrid Dipercaya Bisa Terus Ngegas

Pengunjung GIIAS 2024 yang ramaikan booth HondaHPM Pengunjung GIIAS 2024 yang ramaikan booth Honda

"Revisi target harus kita lakukan karena kita sampai dengan bulan Juni 2024 penjualan baru 400.000 unit lebih. Mungkin nanti segera setelah selesai atau sembari GIIAS 2024 kita bahas," katanya di ICE BSD, Tangerang, Kamis (18/7/2024).

"Kita akan coba lihat sebelum GIIAS 2024 ini berakhir, apakah akan direvisi atau tidak. Namun, kemungkinan besar kita akan revisi," lanjut Nangoi.

Namun sampai berita ini ditayangkan, pihak Gaikindo belum memberi update apakah revisi telah dilakukan atau belum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau