JAKARTA, KOMPAS.com – Usai membahas soal tampilan yang mengkombinasikan desain retro modern dan fitur-fitur unggulan dari TVS iQube, kini saatnya mengulas rasa berkendara dari motor listrik ini.
Saat berada di balik kemudinya, terasa posisi duduk yang cukup ergonomis. Buat test rider setinggi 163 Cm, kaki masih agak jinjit. Tapi posisi tangan cukup santai, khas motor perkotaan, karena setang tidak terlalu lebar.
Menariknya, jok motor listrik ini cukup lebar dan empuk, bikin nyaman selama perjalanan. Begitu juga dengan dek tengah yang luas, bisa untuk menaruh tas atau barang. Posisi kaki juga bisa lebih fleksibel, menyesuaikan gaya berkendara.
Baca juga: Perbandingan Biaya Cas Mobil Listrik dan Isi BBM Mobil bensin
Tanpa melihat sistem penggeraknya, pengendara pasti akan mengira bahwa ini adalah skutik normal pakai mesin bensin.
Bicara soal bantingan suspensi, sokbreker motor ini terasa empuk di depan dan belakang. Apalagi dengan profil ban yang cukup tebal, bikin nyaman saat melibas jalan tidak rata.
TVS iQube punya dua mode berkendara, mode ECO membatasi kecepatan maksimal di kisaran 40-45 Kpj. Sementara di mode Power mencapai 75 Kpj.
Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Naik 49 Persen, Ini Daftar Model Terlaris
Perbedaan mode berkendara juga memengaruhi jarak tempuh, di mana mode ECO sanggup mencapai 100 Km, dan mode Power sampai 75 Km.
Namun, dari sisi respons tenaga, kedua mode tersebut terasa sama saja. Saat berada di mode ECO, pengendara bisa langsung berpindah ke mode Power dalam kondisi apapun.
Tapi saat pindah dari Power ke ECO, pengendara harus melepas gas terlebih dahulu lalu dilanjutkan menekan tombol, untuk memindahkan mode berkendara.
Baca juga: Memilih Kaca Film yang Gelap dari Luar, Terang dari Dalam
Kemudian, penyaluran tenaga motor terasa linear dan tidak terlalu mengentak. Tapi cukup bertenaga dan terus mengisi, bahkan saat dipakai berboncengan.
Buat menyalip skutik berkapasitas 110 cc bukan pekerjaan sulit. Dalam kondisi menanjak, iQube juga bisa unggul.
Asyiknya lagi, rasa berkendara motor ini masih mirip dengan skutik konvensional. Di mana putaran gas terasa begitu natural, seperti menggeber motor bermesin bakar internal.
Baca juga: Awas Pajak Kendaraan Mati, Bisa Kena Denda Rp 500.000
Suara motor juga terbilang halus dan hening. Saat melaju praktis hanya terdengar suara roda dan suara lingkungan di sekitar.
Singkatnya, motor listrik ini layak dipakai buat harian. Selain jarak tempuhnya memadai, performanya juga tak bisa dianggap remeh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.