JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam delapan tahun belakangan, pemain kendaraan bermotor roda empat atau lebih di pasar dalam negeri terus bertambah.
Kondisi tersebut diawali dengan datangnya Wuling dan Sokonindo (DFSK) yang membuka pasar mobil China pada semester kedua 2017.
Kemudian diikuti Chery, Morris Garage (MG), Neta, sampai Great Wall Motor (GWM) hingga BAIC dan BYD.
Tapi sayangnya, kehadiran merek baru ini tidak berbanding lurus terhadap pasar otomotif nasional. Berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), tercatat volume pasar masih stagnan di angka 1 jutaan unit.
Baca juga: BYD Catat SPK Terbanyak di GIIAS 2024, Tembus 2.920 Unit
Lebih rinci, pada debutnya Wuling dan DFSK langsung sukses untuk menggerakkan pasar otomotif nasional. Kala itu, penjualan mobil naik 1,9 persen dari 1.057.019 unit menjadi 1.077.364 unit.
Adapun Wuling sendiri, berkontribusi cukup signifikan dengan total penjualan 5.050 (peringkat ke-11 merek terlaris). Sementara DFSK yang menempati posisi ke-24 membukukan 159 unit.
Setahun kemudian, penjualan Wuling meroket hingga mampu menggeser posisi Hino dan Mazda menempati peringkat ke-9 merek terlaris di Indonesia dengan penjualan 17.002 unit.
Adapun DFSK yang catatkan penjualan 1.222 unit terhenti di urutan ke-18. Dengannya, pasar otomotif nasional lagi-lagi tumbuh hingga 6,9 persen menjadi 1.151.308 unit.
Pada 2019, mimpi buruk mulai menimpa industri otomotif Tanah Air. Pandemi Covid-19 yang menekan aktivitas industri dan bisnis pada penghujung tahun berdampak terhadap penjualan kendaraan.
Hasilnya, walau Wuling dan DFSK masih berhasil mempertahankan posisinya di pasar dengan peningkatan penjualan hingga 22.343 unit serta 3.852 unit, pasar nasional melambat 10,5 persen.
Baca juga: Pilihan Jok Recaro, Mulai dari Harian sampai Balap
Daya beli masyarakat semakin tertekan setahun kemudian imbas pandemi yang semakin mengkhawatirkan. Mengakibatkan industri otomotif anjlok 48,5 persen dari 1.032.907 unit jadi tersisa 532.407 unit.
Pada periode tersebut, Wuling yang tetap bersaing dengan Nissan dan Mazda turun ke peringkat sepuluh dengan volume penjualan 6.581 unit. Sedangkan DFSK turun sampai peringkat ke-14 dengan penjualan 1.947 unit.
Melihat kondisi ini, pemerintah lantas mengeluarkan beragam kebijakan khusus untuk sektor otomotif seperti pembebasan Pajak Atas Barang Mewah (PPnBM) dan harmonisasi PPnBM.
Alhasil pada 2021 pasar mulai Kembali pulih dengan jumlah mobil baru yang didistribusikan mencapai 887.202 unit, naik 69,2 persen secara tahunan.
Wuling sendiri, menempati peringkat ke-8 merek terlaris di Indonesia dengan penjualan 25.564 unit dan DFSK ke-11 lewat torehan 3.242 unit.
Baca juga: Harga Helm Arai Akan Makin Mahal