Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Radiator Keluar Saat Distart, Tanda Mobil Harus Turun Mesin?

Kompas.com - 31/05/2024, 13:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SLEMAN, KOMPAS.com - Metode pemeriksaan mobil terbilang banyak keunikan, khususnya bila berurusan dengan pihak bengkel pinggir jalan. Salah satunya, yakni saat menentukan apakah mesin bermasalah dan harus turun mesin.

Beberapa kali beredar informasi di media sosial bahwa menentukan mesin harus turun mesin atau tidak bisa dilihat dari air radiator. Ketika air di mulut radiator muncrat saat mobil distart maka artinya kompresinya sudah bocor.

Metode tersebut terbilang amatiran tapi jika dipikir dengan nalar bisa diterima. Lantas, seperti apa yang sebenarnya terjadi ketika air radiator muncrat saat mobil distart?

Baca juga: Cara Mengecek Kebocoran pada Air Radiator Mobil

Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta mengatakan metode tersebut adalah cara paling sederhana untuk mengetahui apakah kompresi mesin sudah bocor atau belum, tapi sebaiknya perlu didukung dengan data atau temuan lain.

Air radiator muncrat di area mulut radiator saat tutupnya dibuka ini juga ada dua kondisi, yakni muncratnya kecil dan besar, bila kecil bisa jadi ini hanya dampak putaran pompa air saat mesin berputar,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Jumat (31/5/2024).

Hardi mengatakan bila air di mulut radiator muncrat cukup tinggi ini ada kemungkinan ada tekanan lebih besar dari dalam area water jaket seperti udara hasil dari kompresi bocor.

Baca juga: Cegah Overheat, Jangan Abaikan Kondisi Radiator Mobil

Ilustrasi pemeriksaan air radiatorKompas.com/Aditya Maulana Ilustrasi pemeriksaan air radiator

“Bila kondisi packing atau gasket kepala silinder dengan blok mesin sudah jelek, atau ada kelengkungan sehingga menimbulkan celah maka kompresi bisa bocor dan mendorong air radiator, sehingga muncul semburan tersebut,” ucap Hardi.

Hanya saja, Hardi menegaskan perlu dilakukan penguatan atas temuan tersebut untuk memastikan apakah semburan air tersebut dampak dari kompresi mesin.

“Caranya dengan melakukan uji kompresi dari sisi mulut radiator dengan tekanan sebesar 1,1 bar, selanjutnya dipantau lewat lubang busi apakah air mengalir ke sisi ruang bakar, bila ada air artinya batas kompresi dan air pendingin sudah buruk,” ucap Hardi.

Baca juga: Waktu yang Ideal Untuk Ganti Air Radiator Mobil

Bahaya Buka Tutup Radiator Saat Mesin Panas, Kulit Bisa TerkelupasKompas.com/Daafa Alhaqqy Bahaya Buka Tutup Radiator Saat Mesin Panas, Kulit Bisa Terkelupas

Hardi mengatakan tanda-tanda lainnya sebenarnya juga ada yakni adanya bekas sisa air di ujung busi. Bila ujung elektroda busi ada warna oren seperti korosi itu bisa menjadi tanda bekas air.

“Tapi tetap, semua temuan tanda-tanda tersebut harus bisa dibuktikan sebelum memutuskan suatu tindakan, terlebih lagi soal turun mesin yang butuh biaya tidak sedikit,” ucap Hardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau