JAKARTA, KOMPAS.com - Pengendara ojek online atau ojol saat ini sudah mulai menggunakan sepeda motor listrik. Cuma sebagian besar, memang masih mengandalkan motor bensin konvensional.
Menurut Director ECGO William Teng, masih ada kebutuhan ojol yang belum bisa dipenuhi oleh produsen motor listrik.
"Masih banyak tantangan, seperti baterai masih terbatas jaraknya. Ojol minta 160 Km sampai 200 Km per hari, itu butuh baterai sebesar 6 kWh. Enggak mungkin, itu akan mahal dan terlalu besar, bisa Rp 30 juta," ucap William di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Baca juga: ECGO Kerja Sama dengan Gotion, Motor Listrik buat Ojol Cuma Rp 55.000 Per Hari
Selain itu menurut William, pendapatan ojol tidak menentu setiap hari. Lalu buat mengecas juga memakan waktu yang lama, makanya masih ada pengendara ojek yang belum beralih ke motor listrik.
William dengan ECGO sudah meracik bagaimana menjawab segala tantangan tadi. Misal buat baterai, bekerja sama dengan Goiton Indonesia membuat baterai berukuran 2 kWh saja, membuat pengecasan dengan fast charging bisa dua jam saja.
"Biar bisa jalan 200 Km, satu motor kan dapat dua baterai, total 4 kWh, bisa jalan 130 Km sampai 140 Km. Sisanya bisa sambil istirahat, mengecas selama 1,5 jam, bisa dapat 80 persen (fast charging) atau sekitar 60 persen," kata William.
Baca juga: Aplikasi Cantas untuk Pembayaran Tol Sistem MLFF Belum Tersedia
Selain itu, ECGO dan Goiton Indonesia menciptakan ekosistem swap baterai. Jadi saat butuh jalan lebih jauh, tinggal tukar saja baterai yang sudah habis di tempat penukaran.
Soal pendapatan ojol yang tidak menentu, ECGO bikin program cicil harian. Pengendara ojol tak perlu DP, cukup bayar setiap hari Rp 55.000 di tahun pertama. Tahun kedua, tinggal bayar sewa baterai motor saja Rp 15.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.