Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Ini biar Tidak Stres Saat Terjebak Macet

Kompas.com - 30/04/2024, 11:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi jalan macet dan semrawut membuat banyak pengemudi mobil jadi tidak sabar. Alhasil, luapan emosi tersebut bisa menimbulkan stres bahkan perselisihan di jalan.

Kompol Ronald Andry Mauboy, Kasi Standar Cegah dan Tindak Ditkamsel Korlantas Polri, mengatakan, salah satu pengelolaan stres di jalan yaitu dengan mendapat informasi yang baik sebelum bepergian.

Baca juga: Cara Menyeberang Pakai Motor yang Benar, Jangan Paksa Lawan Arah

Ronald mengatakan, sebelum bepergian, pengemudi baiknya mengecek kondisi jalan dan memperkirakan waktu tempuh menggunakan aplikasi. Tujuannya agar pengemudi bisa memperkirakan kemacetan yang timbul.

Kemacetan terjadi di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024).KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kemacetan terjadi di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/4/2024).

"Misal saya dari Jakarta Selatan mau ke sini (Bekasi), saya sudah lihat di maps kira-kira berapa menit saya sampai. Kemudian macetnya kemungkinan di daerah mana saja. Sehingga ketika jalan sesuai dengan waktu yang kota perkirakan," ujar Ronald di Bekasi, Minggu (28/4/2024).

Ronald mengatakan, sebelum berkendara siapkan mental diri dan keluarga. Sebab, jalan macet kadang tidak bisa dihindari dan buat yang belum terbiasa macet dapat mengakibatkan stres yang luar biasa.

"Belum baca (cari informasi) sudah mempersiapkan diri tanpa persiapan sehingga lama di jalan. Itu yang secara tidak sadar itu yang membuat lama," katanya.

Baca juga: Rupiah Melemah, Ekspor Motor Meningkat 14 Persen pada Maret 2024

Ilustrasi mengemudi saat hujan, menggunakan Honda Brio RS faceliftKompas.com/Donny Ilustrasi mengemudi saat hujan, menggunakan Honda Brio RS facelift

"Tipsnya begini, saat berkendaraan sebelum mengemudi siapkan informasi dan kendaraan. Karena cenderung yang menyebabkan kecelakaan fatal ialah manusia dan kendaraan yang tidak layak kemudian dipaksakan," katanya.

Ronald mengataka, jalan raya dapat dianalogikan sebagai ladang pertempuran buat warga sipil. Karena itu, pemakai jalan raya butuh kematangan mental dan kondisi mental yang prima sebab banyak hal tidak terduga.

"Ketika kita berkendara itulah perang kita dengan kendaraan lain atau lingkungan. Beda dengan perang di hutan, tujuan kita hanya satu, kalahkan musuh. Tapi di jalan raya, (ada) anak kecil, nendang bola, bolanya sampai ke jalan raya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau