KENDAL, KOMPAS.com - Penumpang mobil di kabin seharusnya tidak mencium bau bensin karena area tersebut memiliki ruangan tertutup. Selain itu, sudah sepatutnya bensin tidak menguap ke ruang terbuka selain dimanfaatkan oleh sistem.
Uap bensin pada tangki bensin seharusnya dialirkan ke dalam ruang bakar agar ikut terbakar saat mesin bekerja. Sehingga tidak ada uap bensin yang terbuang sia-sia sebelum dimanfaatkan menjadi energi.
Bila uap bensin sampai tercium artinya ada sistem bahan bakar pada mobil yang salah. Dengan kata lain fenomena tersebut tidak boleh diabaikan begitu saja.
Baca juga: Kirim Motor Pakai Kereta buat Mudik, Ingat Tangki Bensin Harus Kosong
Hardi Wibowo, Pemilik Aha Motor Yogyakarta, mengatakan, normalnya penumpang di dalam kabin tidak akan mencium bau bensin bila sistem bahan bakar baik.
“Jika sampai di dalam kabin mencium bau bensin artinya ada bensin yang menguap ke udara bebas, bisa karena sisa atau tumpahan saat mengisi BBM, setelah servis atau terjadi kerusakan,” ucap Hardi kepada Kompas.com, Kamis (11/4/2024).
Hardi mengatakan bakal menjadi catatan penting bila aroma bensin tercium secara tiba-tiba dari dalam kabin saat mobil melaju. Artinya, terjadi penguapan bensin di luar harapan sistem bahan bakar.
Baca juga: Mobil Bisa Terbakar akibat Rangkaian Listrik Tidak Standar
“Bisa karena terdapat saluran BBM yang sobek, sehingga bensin bocor atau mengalir ke luar, bisa juga terdapat seal melejit, sobek dan tangki bocor akibat usia atau benturan dari permukaan jalan,” ucap Hardi.
Hardi mengatakan mengabaikan bau bensin bisa dibilang sebagai pemborosan, karena seharusnya setiap BBM dapat dikonversi menjadi tenaga sehingga tercipta efisiensi.
“Selain soal efisiensi, uap bensin mudah terbakar bila ada percikan api, sementara itu percikan api pada mobil bisa terjadi di beberapa rangkaian kelistrikan mobil ketika terjadi korsleting,” ucap Hardi.
Selain itu, Hardi mengatakan bau bensin dapat membuat penumpang tidak nyaman serta pusing. Maka dari itu ketika tercium bau bensin sebaiknya mobil segera diperiksa agar segera diperbaiki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.