JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, viral di media sosial video yang memperlihatkan kecelakaan lalu lintas di Jembatan Sewo, Indramayu. Kecelakaan terjadi karena tradisi menyapu uang receh.
Disebut tradisi karena sudah bertahun-tahun kegiatan menyapu uang receh tersebut dilakukan oleh warga sekitar. Bahkan, kegiatan ini dianggap menjadi hiburan bagi para pemudik yang melintas.
View this post on Instagram
Baca juga: Tradisi Menyapu Koin di Indramayu Bikin Pengendara Motor Terjatuh
Namun, dampak dari tradisi tersebut sangatlah berbahaya. Contohnya, seperti pada video yang viral belum lama ini, di mana para penyapu uang receh tersebut ada yang sampai tertabrak sepeda motor.
Kapospam Jembatan Sewo Polsek Indramayu Iptu Rudi Hartono, mengatakan, terkait dengan warga yang menyapu uang receh atau koin di sekitar Jembatan Sewo, pihaknya sudah memberikan imbauan dan edukasi, agar jangan menyapu di sekitar jembatan atau jangan menghalang-halangi arus mudik.
"Sebab, dapat mengganggu dapat mengganggu arus lalu lintas dan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas," ujar Rudi, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Baca juga: Aturan E-toll Kedaluwarsa Ditiadakan Selama Masa Mudik Lebaran 2024
"Kami juga sudah memberikan imbauan dengan memasang spanduk, yang intinya jangan menyapu atau mengambil uang receh di sekitar Jembatan Sewo," kata Rudi.
Saat tim Merapah Trans-Jawa 2024 menyambangi lokasi tersebut, terlihat spanduk yang dipasang juga ditujukan kepada para pemudik. Banyak yang pesannya berisikan larangan untuk memberikan atau melempar uang receh atau koin di sekitaran Jembatan Sewo.
"Kami juga mengimbau kepada para pemudik, jangan membuang atau menaburkan uang receh di sepanjang Jembatan Sewo. Sebab, sangat membahayakan bagi pengendara yang ada di belakangnya," ujarnya.
Meski beragam upaya telah dilakukan, tetap saja ada banyak warga yang bersiaga menyapu di sekitar Jembatan Sewo. Terkadang juga masih saja ada pemudik yang melempar uang ke jalan raya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.