Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Diprotes, Polisi Ungkap Alasan Penerapan Ganjil Genap Mudik

Kompas.com - 06/04/2024, 03:22 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aturan rekayasa lalu lintas yang diterapkan oleh pihak Kepolisian RI (Polri), khususnya skema ganjil genap berdasarkan pelat nomor, menerima reaksi kurang positif dari sebagian masyarakat yang mengikuti arus mudik.

Banyak pihak menilai, aturan ini terkesan mengganggu perjalanan, karena berefek pada jadwal keberangkatan saat mudik lebaran dan dikhawatirkan bisa memicu kemacetan.

Untuk diketahui, skema ganjil genap selama arus mudik akan diberlakukan efektif mulai hari ini, Jumat (5/4/2024) mulai pukul 14.00 WIB, dari Km 0 Tol ruas dalam kota Jakarta, sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang. Melihat data ini, bisa dipahami jika jarak pemberlakuannya cukup panjang.

Menjawab pertanyaan dari masyarakat, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan menjelaskan, skema ganjil genap mudik diberlakukan atas dasar pertimbangan Volume Capacity Ratio (VCR).

Baca juga: Ini Nominal Denda Pelanggaran Ganjil Genap Saat Mudik Lebaran

Ilustrasi Jalan Tol. Ini cara mengecek pantauan arus mudik Lebaran 2024 melalui CCTV.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON/ Kompas.com Ilustrasi Jalan Tol. Ini cara mengecek pantauan arus mudik Lebaran 2024 melalui CCTV.

VCR sendiri merupakan sebuah simulasi lalu lintas untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah dilakukan rekayasa tertentu. Menurut Aan, survei ini sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari.

“Survei ini melibatkan banyak pihak, ada kawan-kawan BPJT, kemudian Kemenhub juga. Ini kenapa harus dilakukan simulasi, supaya kita bisa antisipasi lonjakan jumlah pemudik,” ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/4/2024).

Aan memberikan pemaparan lebih lanjut melalui tayangan resmi di akun instagram pribadinya. Kondisi VCR awal sebelum diberlakukan skema rekayasa lalu lintas ada di angka 1,21 persen, alias kendaraan berhenti bergerak atau macet total.

Baca juga: Alasan Kenapa Suhu Air Radiator Sering Naik Saat Melintas Perbukitan

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Aan Suhanan (@aan.suhanan67)

“Kita coba masukkan dan simulasikan contra flow, angkanya jadi 0,82. Kemudian kita simulasikan lagi (dengan ganjil genap dan one way) didapat angka 0,73, ini setara dengan kecepatan 40 kpj sampai 50 kpj,” kata Aan.

Dia menjelaskan, berdasarkan pertimbangan survei dan simulasi tersebut, penerapan aturan ini diyakini bisa menjadi solusi terbaik untuk mencegah terjadinya deadlock alias macet total saat arus mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau