Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Aman Lewati Daerah Pegunungan Saat Mudik Lebaran

Kompas.com - 05/04/2024, 08:22 WIB
Donny Dwisatryo Priyantoro,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat melakukan perjalanan mudik Lebaran 2024, sebagian orang mungkin akan melewati daerah pegunungan. Daerah ini biasanya didominasi oleh jalan yang berkelok-kelok.

Kondisi jalan tersebut juga ditemui oleh tim Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan Jawa saat melakukan perjalanan dari Pacitan ke Pronojiwo, Lumajang. Jalur selatan Jawa ini didominasi oleh jalanan yang berkelok-kelok dengan kontur yang naik turun.

Baca juga: Cara Unik Komunitas Pecinta Xenia di Yogyakarta Perkuat Silaturahmi

Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, mengatakan, pengemudi perlu menyadari bahwa ketika mengemudi di area berkelok adalah titik buta atau blind spot.

All New Daihatsu Xenia 1.5 R MT yang digunakan dalam Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan JawaKompas.com/Donny All New Daihatsu Xenia 1.5 R MT yang digunakan dalam Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan Jawa

"Salah satu faktor blind spot disebabkan oleh lingkungan, seperti kontur, persimpangan, dan itu yang harus disikapi oleh para pengendara agar tidak terjadi tabrakan," ujar Jusri kepada Kompas.com, belum lama ini.

"Tabrakan yang fatal yang kemungkinan besar terjadi adalah depan dengan depan. Tabrakan ini adalah tabrakan mematikan," kata Jusri.

Baca juga: Menyusuri Cilacap-Kebumen Pakai Xenia, Napak Tilas Jalan Daendels

Oleh karena itu, menurut Jusri, para pengemudi sebelum memasuki blind spot, janganlah mendekati median (tengah) jalan. Tapi, berusahalah mendekati bahu jalan dan jangan lupa mengurangi kecepatan.

All New Daihatsu Xenia 1.5 R MT yang digunakan dalam Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan JawaKompas.com/Donny All New Daihatsu Xenia 1.5 R MT yang digunakan dalam Merapah Trans-Jawa 2024 Pesona Pesisir Selatan Jawa

"Sayangnya, di bahu jalan juga sering ada ancaman dari pengguna jalan yang bergerak lebih lambat dari kecepatan kita atau kendaraan seperti sepeda motor. Jadi, kalau terlalu mepet dengan bahu jalan juga berbahaya," ujar Jusri.

"Jadi, ada yang namanya centrifugal force dan ini yang cenderung membuat mobil menjadi understeer. Lebih bagus jika mendekati ke arah centripetal atau ke arah apex (sisi dalam tikungan)," kata Jusri.

Baca juga: Video Merapah Trans-Jawa 2023 Lintas Selatan, Andalkan Pajero Sport, Triton, dan Xpander Cross

Selain itu, Jusri menambahkan, tidak disarankan untuk mengemudi di malam hari. Sebab, seterang-terangnya lampu penerangan mobil dan lampu penerangan jalan, tidak lebih terang dibandingkan siang hari.

"Selain itu, tidak semua pengguna jalan juga tertib lampu. Ada saja yang lampu-lampunya tidak menyala sempurna dan ada juga kendaraan tradisional. Jadi, mengemudi di malam hari di area blind spot akan lebih bahaya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau