KLATEN, KOMPAS.com - Mobil dilengkapi lampu utama dengan dua pilihan yakni dekat dan jauh. Lampu dekat membuat sorot lampu lebih pendek semetara lampu jauh sorotnya lebih jauh.
Lampu jauh berguna saat mobil melaju di jalan raya minim pencahayaan dan laju kecepatannya tinggi. Sehingga, pengendara bisa mengantisipasi jarak aman selama berkendara.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, penggunaan lampu jauh di malam hari sudah benar dilakukan, namun jangan sampai mengganggu pengendara lain.
Baca juga: Tips Menghadapi Sorotan Lampu Jauh Pengemudi Lain
“Lampu jauhkan tujuannya untuk memaksimalkan jarak pandang dan memandu perjalanan. Tapi dengan catatan ya, tidak boleh mengganggu pengendara di depannya dan dari arah berlawanan, jadi diredupkan kalau jarak pandang sudah tercapai,” ucap Sony kepada Kompas.com, belum lama ini.
Sony juga tidak membenarkan perilaku saling balas lampu jauh guna memberikan peringatan atau teguran karena dampak sorot lampu dapat membuat penglihatan pengendara terganggu.
“Mungkin tidak sempat atau lupa meredupkan atau bahkan banyak yang sengaja, biasanya bila ditegur percuma malah hanya menghabiskan energi saja,” ucap Sony.
Baca juga: Buat Pengendara Mobil, Ini Kondisi Tepat Gunakan Lampu Jauh
Sony mengatakan, selain tidak berguna saling balas lampu jauh justru bisa memicu terjadinya kecelakaan sehingga pihak yang dirugikan bisa dua belah pihak bahkan pengguna jalan lain.
“Yang bahaya ketika dibeam balik, mata pengemudi bisa buta sesaat dan rata-rata mata terpancing untuk melihat sinar lampu tersebut,” ucap Sony.
Sony mengimbau, bagi pengemudi mobil di malam hari sebaiknya jangan terpancing dan tetap fokus dalam berkendara.
Baca juga: Memodifikasi Lampu Mobil Sama Dengan Gagal Paham Keselamatan
“Sebaiknya jangan terpancing, arahkan mata pengemudi ke garis marka sisi kiri, meski begitu memang butuh waktu untuk melatihnya agar terbiasa,” ucap Sony.
Jadi, sebagai pengendara wajib mempergunakan perangkat pada mobil dengan baik dan benar agar tujuan disediakannya perangkat tersebut membawa manfaat bukan malah menimbulkan celaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.