JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pengendara motor yang tabrak lari menggambarkan perilaku yang tidak bertanggung jawab. Seharusnya bisa berhenti untuk meminta maaf dan mengganti rugi kerusakan yang dialami korban.
Cuma sayang, lebih sedikit kejadian orang yang bertanggung jawab daripada yang tidak. Ternyata, kebiasaan tidak bertanggung jawab ini sulit untuk diubah, karena sejak awal tidak pernah diajarkan.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, pengendara motor di Indonesia kebanyakan belajar menggunakan motor secara autodidak. Jadi mereka cuma tahu cara mengoperasikan, tanpa ada pengetahuan soal etika berkendara.
Baca juga: Syarat dan Cara Angkut Motor Gratis di Mudik Lebaran 2024
"Agak sulit menumbuhkan rasa tanggung jawab karena setiap individu punya karakter yang berbeda-beda. Beberapa ada yang sopan dan penuh tanggung jawab, tapi ada juga yang sebaliknya," ucap Agus kepada Kompas.com, Selasa (5/3/2024).
Menurut Agus, perilaku seperti ini sulit untuk diperbaiki jika tidak ada pengetahuan atau pembelajaran sejak dini. Seharusnya ada program yang rutin dilakukan dari instansi terkait, dari Polri, Dinas Perhubungan, sampai stakeholder sepeda motor.
Baca juga: Baterai dan Garansi Jadi Faktor Penentu Harga Mobil Listrik Bekas
"Berikan penyuluhan atau pengetahuan soal etika berkendara yang baik ke pengguna motor atau masyarakat umum. Jadi mereka paham bagaimana berkendara yang baik di jalanan, setidaknya ada pengetahuan yang diterima," kata Agus.
Pendidikan sejak dini dari sekolah atau di rumah juga penting buat menumbuhkan tanggung jawab saat nanti dewasa. Jadi sudah tertanam dengan baik bagaimana etika berkendara yang baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.