JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi mobil listrik belum sebanyak mobil berbahan bakar minyak bumi. Saat ini bursa mobil bekas juga belum banyak menampilkan mobil listrik karena unitnya masih sedikit.
Pemilik mobil listrik disebut masih memakai barang yang baru dibelinya. Sehingga populasi mobil bertenaga dari basis baterai itu belum banyak.
Baca juga: Honda Siapkan CB1000 Type X, Pakai Mesin CBR SP yang Tembus 190 TK
Louis Hansen, Marketing Autobahn.id, showroom mobil bekas di BSD City, Tangerang, mengatakan, meningkatnya populasi mobil listrik didorong banyak hal dan salah satunya tergantung sejauh mana komitmen dari pemerintah.
"Sepertinya tergantung pemerintah ya, kalau subsidinya banyak barangnya makin banyak nanti baru akan terbentuk sendiri," kata Louis kepada Kompas.com, di Tangerang, Selasa (5/3/2024).
"Jadi memang menunggu populasinya banyak, terus menunggu keberlanjutan dalam 10 tahun ke depan banyak tidak yang memakai mobil listrik," katanya.
Baca juga: Shell Optimistis Industri Migas Tidak Akan Tergeser Kendaraan Listrik
Pedagang mobil bekas yang main di ranah premium ini mengatakan, saat ini kemungkinan yang terjadi ialah calon konsumen masih melihat kelangsungan siklus mobil listrik.
Saat ini beberapa pabrikan memberikan garansi baterai delapan tahun dan bahkan seumur hidup, namun boleh dibilang belum ada mobil listrik yang sudah berumur segitu. Kalau pun ada pasti unitnya sedikit sehingga sulit memberikan harga bila ingin dijual.
"Kalau sekarang masih awal banget," ujar Louis.
Baca juga: Bus Listrik JR Connexion Pertama Resmi Layani Rute PIK 2-Kelapa Gading
Sebagai pedagang mobil bekas, Louis mengatakan, pihaknya sulit menentukan parameter harga dan kelayakan saat akan mengambil mobil bekas dan kemudian menjualnya kembali.
"Kami belum bisa melihat tolok ukur mengambil mobil listrik dari apa, apakah dari kilometer atau baterai," ujar Louis.
"Kemudian memang marketnya juga belum ada. Belum ada orang yang khusus main mobil listrik saja. Kalau ada ya ada, cuma jarang, biasanya mencari Hyundai (Ioniq 5)," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.