Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elf Terguling di Jalur Sarangan-Cemoro Sewu, Sopir Diduga Tak Paham Medan Jalan

Kompas.com - 04/03/2024, 15:12 WIB
Selma Aulia,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Satu unit mobil Isuzu Elf terguling di jalur Sarangan-Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Minggu (3/3/2024).

Kepala Polsek Plaosan AKP Joko Yuwono mengatakan, kecelakaan terjadi di jalur menurun dan menikung tajam di atas destinasi wisata lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan sekitar pukul 12.00 WIB.

Diduga, sopir tidak mengetahui medan dan tidak bisa menguasai mobil Elf di jalur menurun dan menikung, sehingga lepas kendali.

Baca juga: Simak Besaran Denda Tilang Operasi Keselamatan 2024

Ilustrasi kecelakaan. Kecelakaan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (9/12/2023), menewaskan satu orang. Insiden yang terjadi di Jalur Cinomati, Jalan Pleret-Pathuk, Bantul, ini merupakan kecelakaan tunggal. SHUTTERSTOCK Ilustrasi kecelakaan. Kecelakaan di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (9/12/2023), menewaskan satu orang. Insiden yang terjadi di Jalur Cinomati, Jalan Pleret-Pathuk, Bantul, ini merupakan kecelakaan tunggal.

“Diduga sopir lepas kendali sehingga terjadi laka tunggal tersebut, saat ini kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut,” kata AKP Joko dikutip dari Kompas.com, Senin (4/3/3034).

Dari 14 penumpang, delapan orang dilarikan ke RSUD Sayidiman Magetan untuk mendapatkan perawatan.

Baca juga: Cek Kondisi Mobil Bekas Bisa Dilihat dari Sabuk Pengaman

Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, pengemudi angkutan penumpang dan barang harus memiliki kompetensi mumpuni lewat pelatihan.

Jusri mengatakan, fenomena sopir yang tidak mengetahui medan adalah contoh kompetensi yang didapat melalui pengalaman, bukan pelatihan.

“Kebiasaan pengemudi bus di Indonesia hanya bisa mencontoh. Awalnya dia bisa mengemudi dengan melihat pengemudi utama, mungkin keterampilan oke, tapi pengetahuan beda,” kata Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, Keterampilan tanpa belajar, tanpa instruktur, akan meningkat semakin sering dilakukan. Semakin tinggi jam terbang, makin mahir.

“Tapi ingat jalan raya adalah ruang publik, jadi harus ada pengetahuan, pemahaman lalu lintas, bagaimana mengantisipasi masalah, dan lain-lain,” kata Jusri.

Kejadian sopir tidak mengetahui medan jalan makin sering terjadi. Sudah sepatutnya pemerintah ikut turun tangan dengan menyediakan standar kompetensi yang lebih layak untuk pengemudi angkutan penumpang maupun barang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau