SOLO, KOMPAS.com - Satu unit mobil Isuzu Elf terguling di jalur Sarangan-Cemoro Sewu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur pada Minggu (3/3/2024).
Kepala Polsek Plaosan AKP Joko Yuwono mengatakan, kecelakaan terjadi di jalur menurun dan menikung tajam di atas destinasi wisata lawu Green Forest, Kelurahan Sarangan, Kabupaten Magetan sekitar pukul 12.00 WIB.
Diduga, sopir tidak mengetahui medan dan tidak bisa menguasai mobil Elf di jalur menurun dan menikung, sehingga lepas kendali.
“Diduga sopir lepas kendali sehingga terjadi laka tunggal tersebut, saat ini kami masih menyelidiki penyebab pasti kecelakaan tersebut,” kata AKP Joko dikutip dari Kompas.com, Senin (4/3/3034).
Dari 14 penumpang, delapan orang dilarikan ke RSUD Sayidiman Magetan untuk mendapatkan perawatan.
Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengatakan, pengemudi angkutan penumpang dan barang harus memiliki kompetensi mumpuni lewat pelatihan.
Jusri mengatakan, fenomena sopir yang tidak mengetahui medan adalah contoh kompetensi yang didapat melalui pengalaman, bukan pelatihan.
“Kebiasaan pengemudi bus di Indonesia hanya bisa mencontoh. Awalnya dia bisa mengemudi dengan melihat pengemudi utama, mungkin keterampilan oke, tapi pengetahuan beda,” kata Jusri kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, Keterampilan tanpa belajar, tanpa instruktur, akan meningkat semakin sering dilakukan. Semakin tinggi jam terbang, makin mahir.
“Tapi ingat jalan raya adalah ruang publik, jadi harus ada pengetahuan, pemahaman lalu lintas, bagaimana mengantisipasi masalah, dan lain-lain,” kata Jusri.
Kejadian sopir tidak mengetahui medan jalan makin sering terjadi. Sudah sepatutnya pemerintah ikut turun tangan dengan menyediakan standar kompetensi yang lebih layak untuk pengemudi angkutan penumpang maupun barang.
https://otomotif.kompas.com/read/2024/03/04/151200415/elf-terguling-di-jalur-sarangan-cemoro-sewu-sopir-diduga-tak-paham-medan