PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Penerapan aturan kendaraan diesel wajib Euro 4 sudah dimulai sejak 2022. Pada awal 2024 ini tentunya berbagai perusahaan sudah banyak yang menggunakan dan menemui beberapa kendala.
Yogi Krisdian, Head of Part Business Development Department PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) selaku APM Mitsubishi Fuso, mengatakan, Euro 4 ini memang teknologi baru yang ditemui pengusaha, maka masalah pertama adalah mengenai karakter mesin.
"Mereka banyak mengeluhkan kok tenaganya berbeda dengan yang dulu. Ternyata lebih ke kebiasaan cara bawa, setelah kami kasih pelatihan, rata-rata para pengusaha mulai merasakan perbedaan dan kelebihan Euro 4," ucap Yogi saat peluncuran diler di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (27/2/2024).
Baca juga: Fuso Canter Paling Diminati Pengusaha Sawit di Pangkalan Bun
Sedangkan terkait mekanis, sebenarnya ada kendala di bahan bakar. Mengingat untuk Euro 4, membutuhkan BBM yang punya sulfur di bawah 50 ppm, sedangkan penyebarannya masih belum merata, terutama ke Kalimantan.
Efek kalau tidak memakai BBM yang sesuai adalah filter bahan bakar jadi lebih cepat kotor. Ketika kotoran menumpuk di saringan, maka akan pengaruh juga ke tenaga dari mesin.
"Mereka mengeluhkan, kok jadi hilang nih tenaganya, ternyata pas dicek filternya sudah kotor gitu," ucap Yogi.
Baca juga: Jangan Mendadak, Ini Jarak Aman Menyalakan Lampu Sein
Solusinya adalah dengan lebih sering mengganti filter solar pada truk. Untungnya, masalahnya tidak sampai ke injektor, artinya menurut Yogi, filter yang digunakan masih berfungsi dengan sangat baik.
"Sejauh ini masih berkaitan dengan filter yang akhirnya kotor dan perlu diganti. Kalau injektor saya lihat masih belum begitu banyak," kata Yogi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.