JAKARTA, KOMPAS.com - PT BYD Motor Indonesia meluncurkan tiga model sekaligus ke publik, yakni Dolphin, Atto 3, dan Seal. Ketiga model tersebut memiliki beberapa teknologi unggulan, seperti cell-to-body technology dan blade battery.
Untuk diketahui, BYD mengawali bisnisnya sebagai perusahaan baterai dengan perkembangan teknologi yang konsisten serta inovasi yang dilakukan terus menerus.
Banyak teknologi yang sudah dikembangkan dan dipatenkan, tapi sistem baterai merupakan salah satu elemen pengembangan paling penting.
Sehingga, terciptalah blade battery sebagai hasil dari berbagai studi, penelitian, dan pengembangan selama bertahun-tahun yang dilakukan oleh tim penelitian dan pengembangan BYD.
Baca juga: Banyak Pengunjung IIMS Geber BYD Seal di Area Test Drive
Tatsuya Mikami, Chief Advisor BYD Auto Japan, mengatakan, inovasi BYD dalam teknologi baterai terwujud dalam Blade Battery dan konsep Cell-to-Body yang membentuk fondasi yang revolusioner dalam dunia mobilitas listrik.
"Blade battery menghadirkan keseimbangan optimal antara daya, keamanan, dan efisiensi, menetapkan standar baru untuk baterai kendaraan listrik. Sementara itu, pendekatan Cell-to-Body menyatukan sel baterai langsung ke struktur bodi, memaksimalkan efisiensi ruang, meningkatkan keamanan, dan menciptakan kendaraan yang lebih ringan dan ramah lingkungan," ujar Mikami, saat acara Tech Auto Talks, di booth-nya, belum lama ini.
Mikami mengatakan, e-platform 3.0 yang digunakan oleh BYD mencakup tiga hal penting, yaitu Blade Battery, 8-in-1 powertrain, dan thermal management control.
Semuanya disematkan pada Dolphin, Atto 3, dan Seal. Ada dua struktur pemasangan baterai pada e-platform 3.0, yaitu cell-to-pack (CTP) dan cell-to-body (CTB).
Untuk CTP, diterapkan pada Dolphin dan Atto 3. Sedangkan Seal, mengadopsi CTB. Pemasangan CTP dengan dikumpulkan menjadi satu pack (struktur) dengan ditambahkan lempengan/panel (cover) sebelum dipasang ke e-platform 3.0.
Sedangkan CTB, langsung dipasang dengan ke e-platform 3.0 tanpa ada panel tambahan.
Baca juga: BYD Pamer Teknologi ke Pengunjung IIMS 2024
"Tenaga CTB lebih besar dengan menggunakan baterai yang lebih banyak karena baterai langsung terintegrasi dengan body mobil. Kondisi itu membuat tersedianya 25 persen ruang yang lebih besar dari CTP dan menghasilkan tingkat keamanan yang lebih besar. Sementara itu, pemasangan CTB mampu menunjang daya EV dengan performa yang lebih bertenaga," kata Mikami.
Semua tipe dari CTP dan CTB sudah lolos uji keselamatan standar Eropa dengan meraih New Car Assessment Programs (NCAP) lima bintang.
Terbukti bahwa tingkat keamanan mobil listrik BYD yang menggunakan CTP dan CTB sangat aman. Khusus untuk BYD Seal, CTB berfungsi untuk meningkatkan performa dan keseimbangan dalam akselerasi.
Semua mobil listrik BYD saat ini menggunakan Blade Battery. Teknologi baterai ini diklaim menyajikan tingkat keamanan, daya tahan, dan performa baru, sekaligus peningkatan pemanfaatan ruang baterai.
Keunggulan lain dari Blade Battery yang tampak seperti susunan pisau adalah penggunaan Lithium Iron-Phosphate (LFP) sebagai bahan katoda, memberikan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan baterai lithium-ion konvensional.
"LFP secara alami memiliki stabilitas termal yang sangat baik dan bebas kobalt secara substansial. LFP juga merupakan bahan yang tahan lama. Material pada Blade Battery berbeda dari baterai lithium-ion konvensional seperti baterai ternary," ujarnya.
"Karena BYD menggunakan sel berbentuk pisau, maka diberi nama 'Blade Battery. Ada lima kelebihan Blade Battery dalam lima S (5S), yaitu Super Safety, Super Strength, Super endurance mileage, Super lifetime, dan struktur Super Power yang terdiri dari sel yang rapat sehingga memperkuat baterai," kata Mikami.
Salah satu pembuktian paling konkret dari keamanan Blade Battery adalah dengan Nail Penetration Test, di mana sel baterai ditusuk dengan paku. Selama pengetesan, blade battery tidak menghasilkan asap atau api, dan suhu permukaannya hanya mencapai 30 hingga 60 derajat celcius.
"Baterai ini juga mampu bertahan dalam kondisi uji ekstrem lainnya, seperti ditekuk, dipanaskan hingga 300 derajat Celsius, dan tertindih beban sebesar 260 persen dari berat baterainya," ujar Mikami.
Efisiensi dan peningkatan jarak tempuh yang lebih luas adalah keuntungan lain dari Blade Battery, yang memberikan kepadatan daya yang lebih tinggi untuk performa dan efisiensi optimal, termasuk pengisian yang lebih cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.