Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Ungkap Alasan Motor Listrik Kurang Berkembang di Indonesia

Kompas.com - 20/02/2024, 17:51 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengakui bahwa perkembangan industri sepeda motor listrik Indonesia terbilang masih lambat dibandingkan kendaraan roda empat atau lebih.

Padahal segmen roda dua dipercaya menjadi pintu awal untuk moda ramah lingkungan berbasis listrik dapat menjadi transportasi harian karena tingkat efisiensi yang begitu signifikan.

Namun dalam data Asosiasi Industri Motor Listik (Aismoli), hingga 31 Januari 2024 populasi motor listrik di Tanah Air hanya sekitar 75.000 unit.

Baca juga: Mobil Hybrid Lebih Praktis dan Cocok di Era Transisi Elektrifikasi

Greentech Unity, jadi salah satu motor listrik murah di IIMS 2024 Kompas.com/Daafa Alhaqqy Greentech Unity, jadi salah satu motor listrik murah di IIMS 2024

Sementara di data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil listrik dalam satu tahun saja, yaitu di 2023, sudah mencapai 69.763 unit.

"Memang kalau saya ikuti perkembangan roda empat cepat sekali ya. Konsumennya juga tinggi, bahkan menurut saya malah tak seimbang antara supply dan demand, terlalu banyak permintaannya," kata dia saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/2/2024).

"Aneh memang di sektor sepeda motor, masih lambat. Tetapi bisa kita pahami karena motor listrik yang ada saat ini belum menjawab isu-isu konsumen," lanjut Moeldoko.

Adapun isu-isu konsumen dimaksud dia, sedikitnya ada tiga yaitu soal jarak tempuh kendaraan, harga baterai, dan durasi pengisian daya di charging station.

Baca juga: Honda Siapkan Mobil Hybrid Baru untuk Pasar Indonesia

Motor listrik Gesits Raya GKOMPAS.com/Dio Motor listrik Gesits Raya G

"Isu pertama, jarak tempuh yang rata-rata hanya 50-60 kilometer. Sehingga kalau orang dari Tangerang mau ke Jakarta, masih mikir-mikir," kata Moeldoko.

Kemudian baterai yang mahal juga membuat nilai jual motor listrik di pasar Indonesia masih sangat mahal. Perbedaannya tidak terlalu jauh dari motor konvensional.

Isu terakhir ialah pengisian daya yang masih memakan waktu yaitu dua jam sampai enam jam.

"Isu inilah saya pikir yang jadi handicap teman-teman kita itu belum mau beralih ke sepeda motor listrik," kata dia.

"Tapi manakala tiga isu tersebut terjawab, misalkan jaraknya lebih jauh, durasi ngecas 1 jam, harganya lebih murah, akan ramai," tutup Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau