JAKARTA, KOMPAS.com - Pabrikan otomotif dari China menginvasi banyak negara, termasuk Indonesia. Perkembangannya selama beberapa tahun ini juga cukup masif. BYD Motor Indonesia pun mengungkapkan pendapatnya.
Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao, mengatakan, dilihat seluruh angka dari industri otomotif China, pasar di China berkontribusi hingga satu pertiga dari seluruh otomotif secara global.
Baca juga: BYD Tidak Ikut Kasih Garansi Seumur Hidup
"Tahun lalu, untuk kendaraan penumpang, pasar China berkontribusi sekitar 21 juta unit hingga 22 juta unit," ujar Eagle, kepada wartawan, saat ditemui di booth-nya pada Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, di JIExpo Kemayoran, Jumat (16/2/2024).
"Terkait New Energy Vehicle (NEV), dua pertiga NEV di dunia datang dari China. Jadi, ekuivalen dengan 7 juta unit untuk beberapa tahun terakhir ini. Jadi, pasar NEV di China cukup aktif dan bertumbuh tiap tahunnya," kata Eagle.
Eagle menambahkan, tentu saja pencapaian tersebut tidak diraih dalam satu tahun. Tapi, butuh waktu lebih dari 15 tahun untuk mendapatkan persentase tersebut.
Baca juga: BYD Belum Terbuka Soal Perkembangan Pabriknya di Indonesia
"Lalu, di antara merek-merek China, BYD menghasilkan teknologi baru, khususnya untuk energi baru. Bila Anda melihat seratus tahun ke belakang, tidak ada transisi untuk teknologi kendaraan. Sebab, Anda hanya terpaku pada mesin pembakaran internal," ujarnya.
Eagle mengatakan, NEV membawa revolusi total untuk otomotif. Peluang tersebut juga menurutnya menjadi tantangan untuk semuanya.
"Tapi, setelah 15 tahun ke belakang ini, BYD yakin siapa yang memiliki paten teknologinya sendiri, yang bisa banyak berinvestasi pada penelitian dan pengembangan, yang bisa mendapat peluang untuk memenangkannya," kata Eagle.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.