Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati Kumuh, Terminal Baranangsiang Diklaim Bersih dari Calo Tiket

Kompas.com - 19/01/2024, 17:41 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Calo tiket bus hingga saat ini masih menjadi praktik yang menghatui bisnis layanan transportasi umum, terutama perusahaan otobus (PO).

Biasanya oknum calo akan berbuat curang dengan mengelabui calon penumpang bus dengan harga tiket yang dibanderol lebih tinggi dari agen tiket asli.

Calo akan mengambil untung sebanyak -banyaknya dari hasil penjualan tiket kepada calon penumpang bus.

Sementara itu penumpang akan sangat dirugikan dengan tiket bus yang diberikan, bahkan ada pula yang nasibnya menjadi telantung- lantung lantaran tiket yang dijual adalah palsu. 

Baca juga: IIMS 2024 Digelar Sehari Setelah Pemilu, Disebut Bakal Lebih Ramai

Kepala Terminal Tipe A Baranangsiang Moses Lieba Ari mengatakan, saat ini tidak ada calo bus di Terminal Baranangsiang. Bahkan, pihaknya melarang keras para oknum calo yang berniat beroperasi di terminal Kota Bogor tersebut. 

"Calo itu sangat merugikan dan meresahkan. Misalnya dia (calo) membeli tiket dengan jumlah yang banyak dari agen resmi, kemudian pada saat akan musim liburan atau mudik mereka jual dengan harga tinggi kepada calon penumpang. Penumpang yang sudah kehabisan tiket dari agen resmi tentunya mau tidak mau beli tiket bus dengan harga tinggi dari calo," kata Moses kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2024). 

Penghargaan WBK milik Terminal BaranangsiangKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Penghargaan WBK milik Terminal Baranangsiang

Baca juga: Ini Alasan Kenapa AC Mobil Terlalu Dingin Harus Segera Diperbaiki

Moses menyebutkan, setiap harinya ada petugas dari timnya yang berkeliling untuk mencegah adanya potensi praktik calo tiket bus di area terminal. Berkat hal itu, terminal bus bersih dari aksi calo dan juga premanisme.

Bahkan, pada tahun 2021 teminal Baranangsiang mendapatkan penghargaan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) lantaran tidak ada aksi pungli dan calo. 

Kendati sarana dan prasarana terminal berada di tengah keterbatasan, Moses mengungkapkan sangat bangga terminal yang dipimpinnya bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Sabab, predikat atau penghargaan itu tidak semua institusi bisa mendapatkannya. 

"Kami sebagai layanan masyarakat terus melakukan pembenahan dan memberikan pelayanan terbaik walau keadaan sarana prasarana kami tidak memadai. Mungkin karena ketulusan kami dalam pelayanan sehingga kami diperbolehkan mendapat predikat WBK dari kementerian PAN RB tahun 2021," kata Moses.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau