JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengendara sepeda motor diimbau untuk tidak melewati Jalan Layang Non Tol (JLNT) di wilayah DKI Jakarta.
Kebijakan ini diambil guna menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas, mengingat ruas jalan tersebut hanya diperuntukkan mobil dengan tingkat rata-rata kecepatan yang tinggi.
Baca juga: Kenali Penyebab Bunyi Jedug pada Transmisi Mobil Matik
Bahkan pada unggahan akun media sosial X (Twitter) @TMCPoldaMetro, Senin (15/1/2024) juga mengingatkan kepada pengendara sepeda motor untuk tidak melewati JLNT di wilayah Jakarta.
“Untuk pengendara sepeda motor diimbau agar tidak melintas melalui Jalan Layang Non Tol ( JLNT ) yang ada di wilayah DKI Jakarta ( Antasari Jaksel, Casablanca Jaksel, dan Pesing Jakbar ) guna menghindari kecelakaan. Mari tertib berlalu-lintas demi keselamatan bersama,” tulis akun tersebut.
Untuk pengendara sepeda motor diimbau agar tidak melintas melalui Jalan Layang Non Tol ( JLNT ) yang ada di wilayah DKI
— TMC Polda Metro Jaya (@TMCPoldaMetro) January 15, 2024
Jakarta ( Antasari Jaksel, Kasablanka Jaksel, dan Pesing Jakbar ) guna menghindari kecelakaan. Mari tertib berlalu-lintas demi keselamatan bersama. pic.twitter.com/gM2Up27Ihf
Berdasarkan postingan tersebut tiga JLNT yang tidak boleh dilewati pengendara sepeda motor yaitu JNLT Antasari di Jakarta Selatan, JLNT Casablanca di Jakarta Selatan, dan JLNT Pesing di Jakarta Barat.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia mengatakan, motor berbeda dengan mobil dari segi jumlah roda. Artinya pengendara motor mudah oleh saat kena terpaan angin.
Baca juga: Banyak Aktivitas Baru di IIMS 2024, Harga Tiket mulai Rp 50.000
“Kendalanya adalah mudah oleng ketika dihempas oleh angin. Di Jalan layang itu turbulensi anginnya besar karena posisinya di atas, emang tidak setiap waktu ada tapi bahaya kalau angin itu datang, bisa bikin motor hilang keseimbangan,” ucap Sony kepada Kompas.com belum lama ini.
Kemudian, pengendara sepeda motor yang melewati JLNT bisa sulit mendapatkan bantuaan ketika kendaraannya rusak. Belum lagi ruas JLNT hanya dua lajur bisa dibilang sempit dan membahayakan pengguna jalan lain.
Baca juga: Sasar Konsumen Milenial, Ini Keunggulan Wuling Alvez
“Jalan layang juga lebih panas karena tidak ada tanaman atau pohon, sehingga membuat pengendara lebih capek, kurang oksigen dan bisa berujung kecelakaan,” ucap Sony.
Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan, JLNT menjadi bahaya tidak terlihat yang bisa dialami pengendara motor.
“Tekanan anginnya lebih terasa saat berkendara di atas jalan layang. Banyak pengendara motor yang tiba-tiba kehilangan keseimbangan. Lubang masih bisa dihindari, tapi angin kadang sulit diantisipasi kalau tidak siap,” ucap Agus kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.