Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Mobil Listrik di Jepang Cetak Rekor di 2023

Kompas.com - 15/01/2024, 18:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan mobil listrik atau electric vehicle (EV) di Jepang berhasil meningkat 50 persen secara tahunan pada periode 2023, menjadi 88.535 unit.

Kinerja tersebut, dilansir dari Asia Nikkei pada Minggu (14/1/2024) menjadi rekor baru karena beberapa tahun belakangan total pasar EV hanya mampu terhenti di sekitar 50.000-60.000 unit setiap tahunnya.

Data dari Japan Automobile Dealers Association and the Japan Light Motor Vehicle and Motorcycle Association menunjukkan, dari jumlah terkait 43.991 unit di antaranya merupakan mobil penumpang dan 44.544 unit kei car.

Baca juga: Royal Enfield Siapkan Himalayan Raid, Versi Canggih buat Dakar

Mobil listrik Nissan Leaf bisa dicas dari rumah Kompas.com/Donny Mobil listrik Nissan Leaf bisa dicas dari rumah

Dari sisi pabrikan, Nissan dinobatkan sebagai perusahaan dengan jumlah penjualan mobil listrik paling banyak dengan 54.800 unit. Diikuti Mitsubishi dengan 1.446 unit dan Toyota sebanyak 2.929 unit.

Meski demikian, penjualan battery electric vehicle (BEV) masih kalah pamor dengan mobil hybrid. Di mana, kendaraan dengan dua sumber daya itu bisa memberikan kontribusi 55 persen dari keseluruhan pasar mobil di Jepang yang sebesar 2,7 juta unit.

Analis Okasan Securities Shinya Naruse menyebut, pertumbuhan penjualan mobil listrik di Jepang masih terbilang sulit lantaran jenis hybrid lebih banyak diminati oleh para konsumen.

Padahal konsumen jenis hybrid seharusnya bisa diarahkan ke battery electric vehicle (BEV). Selain itu, para raksasa otomotif Jepang juga jarang menjual mobil listrik.

Baca juga: Mitos atau Fakta, Biaya Perbaikan Mobil Listrik Lebih Mahal dari Mobil Biasa?

Mobil listrik Toyota bZ4X Kompas.com/Sendy Mobil listrik Toyota bZ4X

“Infrastruktur pengisian daya tumbuh lambat, dan manfaat membeli kendaraan listrik masih belum jelas bagi sebagian besar konsumen,” kata Naruse.

Ia pun menilai subsidi untuk pembelian mobil listrik, dan tersedianya stasiun pengisian daya dapat meningkatkan minat konsumen, tetapi pertumbuhan akan terjadi secara bertahap.

Menurutnya, para pabrikan Jepang juga lebih memprioritaskan penjualan di pasar Amerika Serikat dan China dibandingkan dengan domestik.

"Sebab di sana lebih banyak kebijakan insentif terhadap mobil listrik. Maka perusahaan-perusahaan (otomotif Jepang) menghadapi persaingan yang lebih ketat di pasar ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com