Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Suara yang Jadi Tanda Waktunya Mengganti Kampas Rem Mobil

Kompas.com - 29/12/2023, 13:02 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampas rem mobil yang mendadak habis, jadi kendala fatal saat melakukan perjalanan jauh, seperti pada masa libur akhir tahun ini.

Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, pemilik baiknya melakukan pengecekan atau langkah observasi salah satunya dengan mengandalkan suara.

Jika ketebalannya sudah semakin menipis, kampas rem akan mengeluarkan suara saat mobil melakukan deselerasi seperti dua besi saling beradu.

Menjumpai kondisi semacam ini, dianjurkan untuk sesegera mungkin mendatangi bengkel terdekat dan melakukan penggantian kampas rem.

Satu hal yang cukup unik, ternyata kampas rem berbunyi nyaring di awal tidak menimbulkan kerusakan pada cakram. Hal ini justru merupakan salah satu fitur pengaman dari pabrikan.

Baca juga: Jangan Bingung, Ini Cara Mengetahui Posisi Tutup Tangki BBM Mobil

Tanda kampas rem tipisKompas.com/Erwin Setiawan Tanda kampas rem tipis

Noval Al-Hudah, Mekanik Senior Mitsubishi Prabu Pendawa Motor menjelaskan, cakram rem didesain memiliki beberapa lapisan. Mulai dari compound penahan cakram, sampai pelat khusus sebagai penanda keausan.

“Lapisan terakhir itu bahannya pelat dan punya kandungan zinc. Materialnya tidak akan ngerusak piringan cakram, tapi menimbulkan bunyi nyaring, pertanda kalau kampas sudah mulai habis,” ucapnya kepada Kompas.com, Kamis (28/12/2023).

Kendati tidak merusak, konsumen diimbau tidak menggampangkan situasi ini. Sebab kampas rem yang sudah berbunyi ketebalannya sangat tipis.

“Bila sudah bunyi, tebalnya itu enggak lebih dari 3 milimeter, jadi sudah sangat tipis. Resiko sekali kalau masih lanjut dipakai,” kata Noval.

Baca juga: Ingat, Utamakan Mobil yang Naik Saat di Tanjakan

Dampak buruk telat mengganti kampas remnovajourney.wordpress.com Dampak buruk telat mengganti kampas rem

Terkait berapa sisa jarak yang bisa ditempuh, Noval menjelaskan jika hal ini berbeda-beda tergantung pengguna. Namun dia memperkirakan jika sisa jaraknya tidak lebih dari 500 kilometer.

“Paling aman itu segera ganti, secepat mungkin cari bengkel resmi. Kalau penaganan telat dan terlanjur kena cakram, biaya servisnya jadi lebih mahal,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau